Jumat, Juni 05, 2020

India Mulai Pengembangan Pesawat Tempur Mesin Ganda Berbasis Kapal Induk

Konsep TEDBF
Konsep pesawat tempur kapal induk India "TEDBF"'. (Gambar via Defpost)

Badan Pengembangan Aeronautika India (ADA) India telah mendapatkan lampu hijau untuk mengembangkan pesawat tempur berbasis mesin ganda baru, NDTV melaporkan.

Menurut NDTV, proyek tersebut dibahas pada pertemuan umum tahunan ADA pada 22 Mei, yang diketuai oleh Menteri Pertahanan Rajnath Singh dan dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut dan Angkatan Udara India. NDTV menambahkan bahwa Persyaratan Operasional (OR) untuk pesawat tempur baru telah dikeluarkan oleh Markas Besar Terpadu, Kementerian Pertahanan (Angkatan Laut) setelah pertemuan tersebut.

Pesawat baru, yang dinamai Twin Engine Deck Based Fighter (TEDBF), sedang dikembangkan berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama mengembangkan pesawat tempur ringan Tejas Mk-1 varian Angkatan Laut India.

Pesawat tempur TEDBF ini akan menggantikan pesawat tempur MiG-29K/KUB buatan Rusia yang saat ini beroperasi dari satu-satunya kapal induk operasional Angkatan Laut India, INS Vikramaditya. Pesawat ini juga akan melayani di atas kapal induk pertama yang dikembangkan India, INS Vikrant (juga disebut Indigenous Aircraft Carrier 1, IAC-1), yang saat ini sedang dilengkapi di Cochin Shipyard Limited (CSL).

TEDBF akan ditenagai oleh dua mesin GE F-414 dan akan berbobot 24 ton. Pesawat dilaporkan akan memiliki kapasitas muatan 9 ton dan kecepatan maksimum sekitar Mach 1,6, dan ukurannya akan setara dengan MiG-29K.

TEDBF akan dilengkapi dengan sejumlah fitur baru seperti radar Active Electronically Scanned Array (AESA) yang canggih, tautan data, dan sistem komunikasi. TEDBF juga akan dipersenjatai dengan sistem senjata buatan lokal India seperti rudal udara-ke-udara di-luar-jangkauan-visual (BVRAAM) Astra.

Laporan NDTV menyebutkan bahwa TEDBF akan terbang perdana dalam waktu enam tahun ke depan dengan pesawat tempur itu diperkirakan akan dilantik ke Angkatan Laut dalam satu dekade ke depan.

Tejas Mk-1
Awal tahun ini, pesawat tempur ringan Tejas Mk-1 Angkatan Laut India berhasil melakukan pendaratan perdananya di atas kapal induk INS Vikramaditya. Ini merupakan tonggak sejarah penting bagi pengembangan penerbangan di kapal induk India. Ini adalah pertama kalinya sebuah pesawat buatan India mendarat di dek penerbangan sebuah kapal induk dan, dengan itu, India otomatis tergabung dengan negara-negara yang memiliki kemampuan serupa seperti AS, Inggris, Rusia, Prancis, dan China.

Laksamana Karambir Singh, Kepala Staf Angkatan Laut India, kala itu mengatakan bahwa Tejas Mk-1 akan bertindak sebagai demonstran teknologi dan akan dimasukkan ke dalam berbagai uji kompatibilitas kapal induk, dan pengalaman ini akan digunakan untuk pengembangan TEDBF.

Menurut analis, Angkatan Laut India tidak tertarik menggunakan pesawat tempur bermesin tunggal, tapi lebih meminati pesawat bermesin ganda untuk beroperasi dari kapal induk. Ini juga berarti akan mengeliminasi Tejas Mk-2 varian Angkatan Laut, yang juga disebut "Medium Weight Fighter", yang dilengkapi dengan mesin yang lebih kuat (General Electric F414-GE-INS6 turbofan (98 kN) sebagai pengganti GE F404-GE-IN20 (53.9 kN)), modifikasi badan pesawat seperti sepasang canard berdekatan, dan fitur-fitur seperti sistem pencarian dan pelacakan infra-merah (IRST) dan sistem peringatan pendekatan rudal (MAWS).



Baca juga: 5 Pesawat Tempur Kapal Induk Terbaik dalam Sejarah

Omni Role Combat Aircraft (ORCA)
Laporan NDTV sebelumnya menyebutkan bahwa ADA dan Hindustan Aeronautics Limited (HAL) juga mempelajari varian TEDBF untuk Angkatan Udara India (IAF), yang dijuluki Omni Role Combat Aircraft (ORCA).

ORCA akan berbobot satu ton lebih ringan dari TEDBF karena tidak akan memiliki roda pendaratan yang diperkuat yang diperlukan untuk beroperasi kapal induk dan karenanya juga akan lebih murah. Ini juga akan dilengkapi dengan sejumlah fitur baru yang mirip dengan TEDBF.*