Rabu, Oktober 24, 2012

TNI AL Siapkan Pengganti KRI Dewaruci

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menyiapkan pengganti kapal perang/latih Dewaruci yang segera akan pensiun pada 2013. Menurut Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya TNI Marsetio, pada Rabu 24 Oktober 2012 di Jakarta, pengganti KRI Dewaruci masih dalam tahap negoisasi dan saat ini masih dalam proses di Kementerian Pertahanan.

Menurut Marsetio, ada lima perusahaan dari tiga negara yang siap memproduksi kapal pengganti KRI Dewaruci. Lima perusahaan itu yaitu, dua perusahaan dari Spanyol, dua perusahaan dari Belanda dan satu perusahaan dari Polandia.

KRI Dewaruci
KRI Dewaruci (Foto: TNI AL)

Kepala Dinas Penerangan AL, Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, menyebutkan, saat ini TNI AL telah menyerahkan rekomendasi tiga perusahaan yang akan memproduksi kapal Dewaruci tersebut. "Saat ini prosesnya sudah mengerucut menjadi tiga perusahaan. Kami sudah menyerahkan kepada Kementerian Pertahanan sebagai domain yang memutuskan pembuat kapal Dewaruci," katanya.

Menurut dia, kapal latih pengganti ini harus memiliki standar yang sama dengan kapal Dewaruci yang selama ini dikenal tangguh dan telah mengikuti berbagai gelaran maritim internasional. "Paling tidak memiliki standar yang sama bahkan lebih, baik dari segi fisik, lebar, daya tampung, maupun manuver karena ini merupakan kapal latih," ujar Suropati.

Staf Ahli Menteri Pertahanan bidang Keamanan, Mayjen TNI Hartind Asrin, mengatakan, pihaknya akan mengkaji terlebih dulu melalui Tim Evaluasi Pengadaan (TEP) di bawah Kabaranahan setelah menerima rekomendasi perusahaan pembuat kapal, yakni TNI AL.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Kolonel Kav Bambang Hartawan, menyebutkan saat ini Kemhan baru menerima proses penawaran dan akan mengkajinya terlebih dahulu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, TNI AL sebelumnya telah mengerucutkan lima nama perusahaan calon pembuat pengganti KRI Dewaruci. Penyerahan rekomendasi sebelumnya telah dilakukan oleh TNI AL ke Kementerian Pertahanan namun dikembalikan karena dinilai kurang layak.

Namun penyerahan rekomendasi kedua TNI AL ke Kementerian Pertahanan masih terdiri atas tiga dari lima perusahaan sama yang ditolak. 

KRI Dewaruci tiba di Surabaya
KRI Dewaruci kembali setelah melakukan pelayaran selama 10 bulan sejak 15 Januari 2012, dengan menempuh jarak sejauh 27.006 mil laut dan menyinggahi 21 negara di Asia, Afrika, Amerika, dan Eropa. Kembali ke Pangkalannya di dermaga ujung Komando TNI AL Armada Timur (Koarmatim) Surabaya, 17 Oktober 2012. (Foto: Tempo)

Lima perusahaan yang sebelumnya bersaing untuk direkomendasikan menjadi calon pembuat kapal latih baru itu adalah Ostilleros Gondad dari Spanyol, Bumar SP ZOO asal Polandia, Icon Yachts dari Belanda, Freire Shipyard dari Spanyol, dan DSNS Belanda.

Dari nama tersebut, Ostilleros memiliki penawaran harga terendah, 53,18 juta dollar Amerika namun hanya memiliki panjang kapal 78 meter, sementara Freire Shipyard mengajukan kapal dengan panjang 110 meter namun dengan harga 74,7 juta dolar AS.

Bumar mengajukan penawaran sebesar 64,7 juta dolar dengan panjang kapal dibuat 78 meter. DSNS Belanda mengajukan penawaran dengan nilai 75,9 juta dolar untuk kapal sepanjang 96 meter.

Sedangkan Icon Yachts mengajukan penawaran sebesar 68,9 juta dolar dengan rincian kapal sepanjang 107 meter dan lama pembuatan 18 bulan serta memastikan kesanggupan pembuatan dengan melibatkan banyak bahan baku dan sumber daya manusia dari dalam negeri.