Kamis, Juli 26, 2018

AL Filipina Akan Terima 2 Heli AW159 "Wildcat" Anti Kapal Selam

Helikopter anti kapal selam AW159

Angkatan Laut Filipina (PN) akan menerima dua helikopter anti-kapal selam pertamanya, AgustaWestland AW159 "Wildcat", Maret tahun depan.

""Siguro sa March ang delivery (Penyerahannya mungkin pada Maret 2019)," kata panglima PN, Laksamana Muda Robert Empedrad, ketika ditanya tentang tanggal pengiriman untuk kedua helikopter, selama wawancara dengan wartawan, Senin (23/7/2018), dilansir dari laman Philippine News Agency.

AW159, yang dibuat oleh perusahaan dirgantara Anglo-Italia AgustaWestland, akan membantu dua fregat rudal PN yang dibangun oleh Hyundai Heavy Industries senilai PHP18 miliar, melawan serangan kapal selam.

"Itong anti-submarine warfare will (ini akan membantu fregat menghadapi kapal selam) kasi yun submarine ang magpapalubog ng mga barko (Helikopter anti-kapal selam akan membantu fregat dari serangan kapal selam karena kapal selam dapat menenggelamkan kapal.. Jadi ini akan membantu dalam membela frigat," Empedrad menambahkan.

Kontrak untuk dua helikopter anti-kapal selam tersebut senilai PHP5,4 miliar (sekitar Rp1,46 triliun). Termasuk di dalamnya amunisi, peralatan penting misi, dan dukungan logistik terpadu. AW159, yang sebelumnya disebut Future Lynx dan Lynx Wildcat, adalah versi perbaikan dari helikopter militer Westland Super Lynx.

Helikopter AW159 telah digunakan oleh Angkatan Laut dan Angkatan Darat Kerajaan Inggris, mampu terbang dengan kecepatan 291 km/jam, memiliki jangkauan 777 km. Terbang feri sejauh 963 km, dan daya tahan selama empat jam 30 menit jika dilengkapi dengan bahan bakar tambahan.

AW159 dapat dilengkapi/menembakkan roket CRV7 dan senapan mesin, senapan mesin pintle-mounted, rudal Sea Skua, dan torpedo Sting-Ray serta depth charges. (PNA)

Depth charges: muatan eksplosif untuk dijatuhkan dari kapal atau pesawat dan meledak di bawah air pada kedalaman tertentu, digunakan untuk menyerang kapal selam.