Rabu, Juni 27, 2018

Pesawat Pembom B-52 AS Bakal Bawa "Mother of All Bombs"

B-52 Stratofortress

Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) memodifikasi pesawat pembom kelas berat B-52 Stratofortress untuk membawa Massive Ordnance Air Blast (MOAB). MOAB lebih dikenal sebagai "Mother of All Bombs" atau "Ibu dari Semua Bom".

Bom non-nuklir terkuat yang dimiliki AS itu memiliki nama resmi GBU-43/B MOAB. Bom ini pernah jadi pemberitaan media internasional saat dijatuhkan di kamp teroris yang dikelola ISIS atau Daesh di wilayah Afghanistan pada 13 April 2017 lalu.

Angkatan Udara AS sedang mencari informasi mengenai sumber yang mungkin memiliki keahlian, kemampuan dan pengalaman untuk memenuhi persyaratan kualifikasi guna memodifikasi B-52 agar mampu membawa MOAB. Modifikasi itu tidak mudah, mengingat pesawat pembom itu merupakan salah satu peralatan militer tertua yang masih digunakan Pentagon.

Rencana AS itu muncul dalam dokumen Request For Information (RFI) tertanggal 21 Juni 2018.

Ketika MOAB AS itu dijatuhkan pada tahun 2017, awak pesawat hanya melepaskan bom raksasa tersebut dari dudukannya di dalam pesawat angkut Hercules C-130. Selanjutnya, mereka membiarkan gravitasi dan pemandu satelit Global Positioning System melakukan sisa pekerjaan.

Menurut dokumen RFI, pesawat B-52 Stratofortress memiliki "keterbatasan" ketika digunakan untuk membawa senjata berat di cantelan sayapnya. Untuk membawa amunisi yang lebih berat dari 5.000 pound, pesawat itu memerlukan modifikasi.
MOAB
MOAB
B-52 biasanya membawa sebagian besar senjata mereka di teluk senjata internal (internal weapons bay). Namun, panjang pintu hanya 28 kaki, sedangkan panjang MOAB mencapai 30 kaki.

"Ketika (cantelan) diperkenalkan, tidak ada persyaratan dan tidak ada orang yang memperkirakan perlunya membawa senjata yang lebih berat dari 5.000 pound," bunyi dokumen RFI, yang dilansir Sputnik, Rabu (27/6/2018).

"Cantelan baru perlu membawa banyak senjata di kelas 5.000 hingga 20.000 pound," lanjut dokumen dari pengadaan alat militer tersebut.

MOAB sejatinya memiliki pesaing, yakni senjata non-nuklir Rusia yang dijuluki "Father of All Bombs" atau "Bapak dari Semua Bom" atau FOAB. Bom termobarik Moskow ini memiliki kekuatan sebesar 44 ton TNT, kira-kira empat kali dari kemampuan merusak MOAB (11 ton TNT).

Sekedar diketahui, B-52 juga bisa membawa senjata nuklir, yang ironisnya, ukurannya jauh lebih kecil daripada berat MOAB. Meski demikian, kekuatan senjata nuklir ribuan kali lebih kuat dari MOAB. Sebagai perbandingan, bom nuklir "Little Boy" yang menghantam Hiroshima beratnya kurang dari separuh berat MOAB namun kekuatan ledakannya mencapai 15.000 ton TNT.

Resources
  • https://international.sindonews.com/read/1316687/42/pesawat-bomber-b-52-as-bakal-dipasangi-ibu-dari-semua-bom-1530054149