Defense Security Cooperation Agency (DSCA) pada 21 Agustus lalu menotifikasi kongres AS untuk kemungkinan penjualan 18 paket rudal AGM-65K2 MAVERICK "All-Up-Round" kepada pemerintah Indonesia beserta peralatan terkait, suku cadang, pelatihan dan dukungan logistik dengan perkiraan biaya 25 juta dolar.
Sebelumnya pemerintah Indonesia telah meminta kemungkinan penjualan 18 rudal AGM-65K2 MAVERICK "All-up-Round", 36 rudal TGM-65K2 Captive Air Training, 3 rudal TGM-65D Maintenance Training, suku cadang dan perbaikan, dukungan peralatan, alat dan uji teknis, pelatihan personil, dan peralatan pelatihan, publikasi dan data teknis, logistik dan elemen terkait lainnya dari dukungan logistik untuk rudal tersebut. Total perkiraan biaya adalah 25 juta dolar.
Sebelumnya pemerintah Indonesia telah meminta kemungkinan penjualan 18 rudal AGM-65K2 MAVERICK "All-up-Round", 36 rudal TGM-65K2 Captive Air Training, 3 rudal TGM-65D Maintenance Training, suku cadang dan perbaikan, dukungan peralatan, alat dan uji teknis, pelatihan personil, dan peralatan pelatihan, publikasi dan data teknis, logistik dan elemen terkait lainnya dari dukungan logistik untuk rudal tersebut. Total perkiraan biaya adalah 25 juta dolar.
Rudal AGM-65 juga dilengkapkan USAF pada F/A 18 Super Hornet |
Rudal AGM-65K2 buatan Raytheon Co itu merupakan rudal yang dirancang untuk menyerang target jarak jauh, termasuk kendaraan lapis baja, pertahanan udara, transportasi darat, dan fasilitas penyimpanan.
Usulan penjualan ini akan memberikan kontribusi bagi kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan pertahanan negara sahabat, dan Indonesia merupakan kekuatan penting bagi stabilitas politik dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
TNI AU membutuhkan rudal ini untuk melatih pilot F-16 untuk senjata udara-ke-darat. Jumlah rudal dalam rencana penjualan tersebut akan mencukupi untuk 10 F-16 Indonesia saat ini, serta 24 F-16 yang masih dalam tahap pengiriman. Bila terjadi, penjualan ini akan mendorong kerjasama yang berkesinambungan antara RI dan AS, menjadikan Indonesia sebagai mitra regional yang berharga di kawasan penting dunia (Asia Tenggara).
Rencana penjualan rudal ini diklaim AS tidak akan mengubah keseimbangan militer di kawasan Asia Tenggara.
F-16A Block-15 TNI AU |
Mabes TNI pun telah mengklaim bahwa rudal AGM-65K2 MAVERICK "All-Up-Round" sebagai bagian dari kebutuhannya. "Itu salah satu kelengkapan pesawat yang dibutuhkan oleh TNI," kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul kepada wartawan, Senin, 27 Agustus 2012.
Namun Iskandar mengatakan akan menyerahkan rencana pembelian rudal itu pada Kementerian Pertahanan. "Tentu semuanya harus disesuaikan dengan anggaran yang ada, urusan itu biar Kemhan yang memutuskan," kata Iskandar.
Iskandar memastikan TNI memerlukan 18 paket rudal pabrikan Raytheon Co ini. "Kalau punya pesawatnya, tentu harus dilengkapi dengan sistem persenjataan yang memadai," ujar dia.
[Sumber:DSCA&TEMPO]