Sebuah sumber dari Al Arabiya mengklaim bahwa pemberontak Suriah telah mengakuisisi 14 rudal Stinger melalui pengiriman yang dilakukan di sepanjang perbatasan Turki dan Suriah. Sumber mengklaim para pemberontak belum menggunakan rudal Stinger tersebut ketika pesawat Suriah jatuh pada 13 Agustus lalu. Suriah mengklaim kecelakaan MiG tersebut murni karena kesalahan teknis.
Beberapa anggota Kongres AS telah mendesak Pentagon untuk ikut campur tangan dalam perang saudara yang telah berlangsung lama ini, menyusul sebuah laporan yang mengatakan bahwa militer Presiden Suriah Bashar Assad telah menargetkan warga sipil. Para pemimpin militer AS sebelumnya memperingatkan konsekuensi dari mempersenjatai para pemberontak atau intervensi langsung dari AS dengan kekuatan militernya.
Pentagon khawatir bahwa dengan mempersenjatai para pemberontak dapat menyebabkan senjata-senjata tersebut menjadi senjata teroris, seperti kejadian ketika CIA mempersenjatai pejuang Afghanistan dalam perang mereka melawan Uni Soviet. Al Arabiya mengklaim bahwa AS mengetahui tentang pengiriman rudal Stinger ini kepada para pemberontak, meskipun Pentagon tidak mengomentari hal ini.
Para pemberontak mengklaim bahwa rudal permukaan-ke-udara ini akan menimbulkan ancaman yang serius untuk Angkatan udara Assad (Suriah). Rudal Stinger adalah rudal SAM (surface-to-air) yang relatif mudah dioperasikan dan dimobilisasi. Akan menjadi hal sulit untuk menemukan/menghancurkan rudal ini karena bentuknya yang kecil dan mudah dimobilisasi. Kebanyakan para pilot tidak mengetahui keberadaan Stinger hingga rudal ini ditembakkan.
Al Arabiya mengatakan AS mungkin memiliki andil dalam mengatur pengiriman rudal ini kepada para pemberontak dan itu menunjukkan sinyal tambahan bagi keterlibatan AS dan NATO di Suriah.
Beberapa anggota Kongres AS telah mendesak Pentagon untuk ikut campur tangan dalam perang saudara yang telah berlangsung lama ini, menyusul sebuah laporan yang mengatakan bahwa militer Presiden Suriah Bashar Assad telah menargetkan warga sipil. Para pemimpin militer AS sebelumnya memperingatkan konsekuensi dari mempersenjatai para pemberontak atau intervensi langsung dari AS dengan kekuatan militernya.
Pentagon khawatir bahwa dengan mempersenjatai para pemberontak dapat menyebabkan senjata-senjata tersebut menjadi senjata teroris, seperti kejadian ketika CIA mempersenjatai pejuang Afghanistan dalam perang mereka melawan Uni Soviet. Al Arabiya mengklaim bahwa AS mengetahui tentang pengiriman rudal Stinger ini kepada para pemberontak, meskipun Pentagon tidak mengomentari hal ini.
Para pemberontak mengklaim bahwa rudal permukaan-ke-udara ini akan menimbulkan ancaman yang serius untuk Angkatan udara Assad (Suriah). Rudal Stinger adalah rudal SAM (surface-to-air) yang relatif mudah dioperasikan dan dimobilisasi. Akan menjadi hal sulit untuk menemukan/menghancurkan rudal ini karena bentuknya yang kecil dan mudah dimobilisasi. Kebanyakan para pilot tidak mengetahui keberadaan Stinger hingga rudal ini ditembakkan.
Al Arabiya mengatakan AS mungkin memiliki andil dalam mengatur pengiriman rudal ini kepada para pemberontak dan itu menunjukkan sinyal tambahan bagi keterlibatan AS dan NATO di Suriah.