Rabu, Mei 06, 2020

3 Alutsista Canggih yang Terancam Gagal Dimiliki TNI

Korvet kelas Gowind
Korvet kelas Gowind. (Gambar: Naval Group)

Jet tempur Rafale, kapal selam kelas Scorpene, dan  korvet kelas Gowind terancam gagal dibeli oleh TNI.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus menunda pembelian alutsista baru. Pasalnya, Presiden Joko Widodo diketahui sudah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait pemangkasan dana sejumlah kementerian/lembaga akibat pandemi Covid-19.

Jokowi menandatangani Perpres tersebut pada awal April 2020 lalu. Perpres ini dibuat dan ditetapkan guna mengalokasikan dana untuk penanggulangan Covid-19.

Pemberitaan media sebelumnya melaporkan bahwa juru bicara Kemenhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, membenarkan ada pemangkasan dana di Kementerian Pertahanan. Tak cuma Kemenhan, Dahnil juga menyebut bahwa anggaran belanja TNI juga bakal dipangkas.

Di sisi lain, pemangkasan anggaran belanja sejumlah kementerian/lembaga pasti menimbulkan dampak tersendiri. Kemenhan adalah salah satunya. Sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Menteri Pertahanan (Menhan), Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, diketahui telah berencana untuk membeli tiga alutsista baru.

Ketiga alutsista tersebut semuanya adalah buatan Prancis. Ada jet tempur Rafale, kapal selam kelas Scorpene, dan korvet kelas Gowind. Meski belum melakukan kontrak untuk pembelian ketiga alutsista tersebut, namun Kemenhan sudah menunjukkan minat besar untuk tiga alutsista canggih ini.

1. Rafale
Jet tempur Rafale
Jet tempur Rafale. (Gambar via www.hottail.nl)

Rafale adalah jet tempur hasil pengembangan pabrik Dassault Aviation, Prancis.  Rafale didesain sebagai jet tempur multiperan, dapat digunakan oleh angkatan udara maupun angkatan laut (basis kapal induk). Jet tempur bersensor radar elektronik ini memiliki sayap delta yang dipadukan dengan kanard aktif terintegrasi, sehingga dapat memaksimalkan kemampuan manuver gravitasi maksimal (+9 g atau -3 g) dengan stabil.

Rafale juga memiliki fitur pengabur radar sehingga meningkatkan kemampuannya untuk sulit terdeteksi sistem pertahanan udara musuh. Kabarnya Rafale saat ini dibanderol dengan harga sekira USD 115 juta atau sekitar Rp1,5 triliun per unitnya. Negara-negara di luar Prancis yang saat ini mengoperasikan Rafale antara lain India, Libya, Inggris, dan Swiss. 

2. Kapal selam kelas Scorpene
Kelas Scorpene
Kapal selam kelas Scropene. (Gambar via Navy Recognition)

Kapal selam kelas Scorpone adalah kelas kapal selam serang diesel-elektrik hasil pengembangan bersama perusahaan asal Prancis, French Direction des Constructions Navales (DCN) dan perusahaan Spanyol Navantia, dan sekarang oleh DCNS. Kelas Scorpene sudah dilengkapi sistem propulsi udara independen (AIP) sehingga bisa terus menyelam untuk waktu yang lama tanpa perlu muncul ke permukaan untuk mengambil udara.

Kelas Scorpene dipersenjatai dengan berbagai ranjau, torpedo dan rudal untuk berbagai misi. Kapal selam yang memiliki kecepatan 20 knot ini memiliki teknologi senyap yang baik sehingga menyulitkan sistem deteksi musuh.

3. Korvet kelas Gowind
Korvet kelas Gowind
El Fateh (971), korvet kelas Gowind Angkatan Laut Mesir. (Gambar via DSM Forecast International)

Korvet kelas Gowind juga menjadi salah satu kapal perang yang menarik perhatian Menhan untuk dilengkapkan kepada TNI AL. Korvet buatan Naval Group atau DCNS asal Prancis ini didesain untuk misi anti pembajakan, anti terorisme, SAR, perlindungan tambang minyak dan gas, dan untuk dukungan operasi kemanusiaan.

Kelas Gowind bisa berpatroli selama tiga minggu dan menjelajah laut hingga 6.900 km jauhnya. Kecepatan tertingginya 25 knot. Di dek belakangnya, kelas Gowind memiliki helipad untuk mengakomodasi helikopter ukuran sedang, berbobot maksimal 10 ton.

Untuk persenjataan, kelas Gowind memiliki sebuah meriam OTO Melara 76mm, dua meriam Nexter Narhwal 20 mm, 16 VLS untuk rudal permukaan ke udara, delapan peluncur rudal anti kapal Exocet, meriam air, dan dua peluncur triple torpedo. Korvet ini sarat dengan persenjataan.

Di sistem elektroniknya, kelas Gowind dilengkapi sensor anti-udara dan anti-permukaan, dengan rudal VL Mica untuk ancaman vertikal dan rudal Exocet MM40 untuk ancaman permukaan.

Kelas Gowind akan sangat efektif untuk menjaga perbatasan Indonesia sebagai negara kepulauan.*