Rabu, Oktober 17, 2018

Kembangkan Pesawat Tempur, Turki Cari Partner di Indonesia

Pengembangan UAV Turki - Indonesia
Vice President Corporate Marketing and Communication Turkish Aerospace Industries (TAI) Tamer Özmen bersama dengan staff lainnya berpose, sebelum pengujian terowongan angin untuk pengembangan pesawat tanpa awak (UAV) Indonesia-Turki, di Pusat Teknologi Aerodinamika, Aerolastika dan Aeroakustika (BBTA3), di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPITEK ) di Tangerang, Indonesia pada 11 Oktober 2018. ( Anton Raharjo - Anadolu Agency )

Turki memiliki program pengembangan pesawat tempur yang ditargetkan akan mulai mengudara pada 2023 mendatang dan memulai operasional penerbangan pada 2026

Turkish Aerospace Industries (TAI) sedang mencari mitra strategis di Indonesia untuk pengembangan pesawat tempur.

Vice Presiden Corporate Marketing and Communications TAI Tamer Ozmen mengatakan hal tersebut kepada Anadolu Agency saat berkunjung ke fasilitas pengujian pesawat terbang di BPPT Serpong, Banten, akhir pekan lalu.

Tamer mengatakan pihaknya sedang berusaha memperkuat kerja sama dengan industri pertahanan yang ada di Indonesia. Upaya tersebut dimulai melalui proses tender pengembangan pesawat terbang tanpa awak (Unmanned Aircraft Vehicle) oleh Kementerian Pertahanan Indonesia yang diikuti TAI.

Turki menurut dia, memiliki program pengembangan pesawat tempur yang ditargetkan akan mulai mengudara pada 2023 mendatang dan memulai operasional penerbangan pada 2026.

“Pesawat tempur tersebut akan menggantikan seluruh pesawat tempur F-16 yang dimiliki Turki pada 2040 mendatang,” ungkap Tamer.

Program tersebut menurut Tamer, membutuhkan dukungan banyak teknisi. Oleh karena itu, TAI ingin menggandeng kemitraan dengan industri dirgantara dan pertahanan di Indonesia seperti PT Dirgantara Indonesia serta universitas di Indonesia untuk penyediaan sumber daya manusianya.

Perusahaan tersebut lanjut Tamer, sedang mempertimbangkan untuk menggunakan teknisi asal Indonesia.

“Mungkin kita akan membuka kantor di Jakarta atau Bandung. Kita tahu universitas di Bandung (ITB) cukup kuat untuk pengembangan pesawat tempur,” imbuh dia.

Selain itu, TAI menurut Tamer, juga sedang mencari kesempatan untuk bekerja sama dalam pengembangan pesawat regional dengan menggandeng PT Regio Aviasi Industri (PT RAI) yang saat ini sedang menggarap pesawat R80.

“Turki memiliki kehebatan dalam pengembangan pesawat regional dan mungkin bisa menggandeng PT RAI untuk bekerja sama,” aku Tamer.

Resources
  • https://www.aa.com.tr/id/ekonomi/turki-gandeng-indonesia-kembangkan-pesawat-tempur/1283242