Selasa, Juni 26, 2018

Bagaimana Cara Kerja Mesin Torpedo di Bawah Air?

Penembakan torpedo

Torpedo pada dasarnya adalah rudal yang "terbang" di dalam air. Oleh karena itu, torpedo juga memiliki sistem propulsi, sistem guidance (pemandu), dan hulu ledak. Torpedo dapat melakukan perjalanan sejauh puluhan kilometer dalam pergerakannya menuju target, dan karena itu torpedo membutuhkan sistem propulsi yang dapat terus berjalan paling tidak selama 20 menit.

Sebagian besar rudal yang terbang di udara menggunakan mesin roket atau mesin jet, tetapi keduanya tidak bisa bekerja sangat baik di bawah air. Torpedo menggunakan salah satu dari dua teknik propulsi di bawah ini:
  • Baterai dan motor listrik - Ini adalah teknik yang sama yang digunakan kapal selam non-nuklir saat menyelam di bawah air.
  • Mesin yang menggunakan bahan bakar khusus - Kebanyakan mesin yang kita kenal, seperti mesin jet, menarik oksigen dari udara di sekitar mesin dan menggunakannya untuk membakar bahan bakar. Torpedo jelas tidak bisa melakukan itu, jadi torpedo menggunakan bahan bakar yang tidak membutuhkan oksidator, atau membawa oksidator tersendiri di dalam torpedo. Bahan bakar OTTO memiliki oksidator sendiri yang dicampur dengan bahan bakar. Hidrogen Peroksida tidak memerlukan oksidator.

Kita tidak bisa banyak menemukan jenis bahan bakar yang mengandung oksidator sendiri di lingkungan sekitar. Hal ini karena ketika bahan bakar memiliki oksidator sendiri, cenderung membuatnya menjadi eksplosif dan berbahaya. Dinamit, misalnya, memiliki oksidator sendiri dan cukup eksplosif.

Mesin roket kurang perlu membawa oksidator sendiri karena dijalankan di udara, yang memiliki pasokan oksigen yang baik, membawa oksidator berarti menambah berat dan kerumitan yang tidak perlu.