Kamis, April 02, 2015

Pakistan Akan Beli Delapan Kapal Selam China

Jenis dan harga kapal selam yang akan dibeli Pakistan dari China masih belum diketahui.

Kapal selam Pakistan PNS Ghazi (S-134)

Pemerintah Pakistan telah menyetujui pembelian delapan kapal selam baru dari China. "Komite Keamanan Nasional telah menyetujui, pada prinsipnya, akusisi delapan kapal selam China," Sekretaris Kementerian Pertahanan Pakistan, Laksamana Mukhtar Khan, memberitahu Komite Tetap Majelis Nasional untuk Pertahanan di Islamabad.

Namun jenis dan harga kapal selam yang akan dibeli masih belum diungkapkan. Informasi dari IHS Jane yang mengutip pernyataan seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Pakistan yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa: "Dulu, ada laporan pembicaraan mengenai (pembelian) kapal selam Tipe 041."

Menurut IHS Jane, Tipe 041 adalah kapal selam dari Kelas Yuan, sebuah kapal selam serang diesel listrik (SSK), berpotensi menggunakan sistem propulsi udara independen AIP Stirling, dipersenjatai dengan rudal anti-kapal YJ-2 (YJ-82) dan torpedo Yu-4 (SAET-50) passive homing dan Yu-3 (SET-65E) active/passive homing. Versi ekspor dari kapal selam Kelas Yuan ditaksir memiliki bobot benaman sekitar 2.300 ton.

Sebelumnya sempat dilaporkan bahwa Korporasi Industri Galangan Kapal China (CSIC) yang berbasis di Wuhan menandatangani kontrak pada April 2011 untuk menjual enam kapal selam serang konvensional (diesel listrik) Tipe 032 Kelas Qing yang akan dikirimkan ke Pakistan antara tahun 2016/2017. Ternyata kesepakatan ini batal.

Sumber dari media lain mencacat bahwa Pakistan juga akan membangun dua kapal selam berdasarkan desain kapal selam Kelas Qing yang berbobot benaman 3.000 ton dengan bantuan China, yakni Proyek S-26 dan proyek S-30. Kapal-kapal ini disebutkan akan dibangun di Submarine Rebuild Kompleks fasilitas (SRC) di Ormara, sebelah barat Karachi.

Pembelian armada kapal selam baru akan menjadi salah satu pembelian senjata termahal Islamabad dalam beberapa dekade terakhir. Perkiraan biayanya berkisar antara USD 4-5 miliar, namun analis militer China lain memperkirakan harganya kurang dari setengah jumlah tersebut. IHS Jane mengutip pernyataan seorang mantan pejabat pertahanan Pakistan: "Sulit untuk membayangkan harga kurang dari USD 500 juta per kapal selam, jika tidak lebih."

Jika benar, nilai kesepakatan ini jauh lebih besar dari kesepakatan Pakistan membeli 50 pesawat tempur JF-17 dari China pada tahun 2010 untuk nilai sekitar USD 1 miliar. Sesuai laporan SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute) terbaru, 40 persen dari ekspor senjata China selama lima tahun terakhir merupakan pembelian oleh Pakistan.

Ali Sarwat Naqvi, seorang mantan diplomat senior Pakistan, mengatakan alasan Beijing di belakang kesepakatan penjualan kapal selam ini: "China memiliki alasan strategis tersendiri untuk membantu Pakistan di wilayah ini. Sebagaimana India yang bersiap menuju ke Samudera Pasifik, China juga meningkatkan kehadirannya di Samudera Hindia (dengan memperkuat koalisi dengan Pakistan)."

Angkatan Laut Pakistan saat ini mengoperasikan lima kapal selam Perancis: tiga kapal selam Agosta 90B yang dibeli pada 1990-an dan dua kapal selam Agosta 70 desain tahun 1970-an vintage. Pakistan juga memiliki tiga kapal selam cebol MG110. 

Pakistan sebelumnya mencoba membeli tiga kapal selam Tipe 214 diesel-listrik dari Jerman, tetapi kesepakatan gagal karena Islamabad menganggap harganya terlalu mahal. Pakistan juga bernegosiasi dengan Prancis untuk pembelian kapal selam kelas Scorpene,  tetapi Prancis menolak untuk menjualnya ke Pakistan.