 |
| MiG-29 Bulgaria. (Gambar via dcs-bg.net) |
Sofia, Bulgaria
Menteri Pertahanan Bulgaria Krasimir Karakachanov mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menjual pesawat tempur MiG-29 setelah mempersenjatai Angkatan Udaranya dengan pesawat tempur multi-peran F-16 Block 70, kantor berita Polandia Defense 24 melaporkan.
Pada tahun 2018, Bulgaria memesan delapan F-16 varian ini, dan tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemesanan berikutnya untuk mencukupi satu skuadron penuh
Keputusan itu dibuat pada 4 Juni saat rapat komite keuangan parlemen Bulgaria. Menteri Karakachanov menyatakan bahwa ketika delapan F-16 baru ditugaskan, maka Angkatan Udara tidak perlu lagi mempertahankan seluruh armada pesawat MiG-29 saat ini, beberapa di antaranya dapat dijual.
Namun, untuk sepenuhnya menarik keluar pesawat-pesawat MiG-29 ini dari layanan, maka perlu membeli 8 pesawat F-16 Block 70 lainnya. Dengan cara itu, penggantian sepenuhnya pesawat tempur yang ada saat ini dengan yang baru dapat dilakukan.
Sebagai informasi, MiG-29 Bulgaria telah diservis selama bertahun-tahun di Rusia dengan biaya yang tidak murah, ketepatan waktu dan kualitas pengiriman suku cadang juga seringkali menjadi masalah, seperti seringnya keterlambatan dan dokumentasinya yang tidak lengkap. Belakangan Bulgaria lebih memilih Belarusia sebagai tempat servis MiG-29 mereka.
Secara teoritis, Bulgaria saat ini mengoperasikan 14 jet tempur MiG-29. Kenapa secara teoritis? Karena sebenarnya yang bisa terbang saat ini hanya setengahnya dan tidak lebih dari dua pesawat yang dalam keadaan siap tempur. Sisanya dikanibal agar mereka tetap bisa berada di udara.
 |
| F-16 Block 70 (CGI). (Gambar via pcaviator.com.au) |
Biaya delapan F-16 Block 70 yang dipesan pada 2018, bersama dengan servis dan pelatihan, adalah senilai $ 1,2 miliar. Pada saat pesawat-pesawat ini akan beroperasi nantinya, yang kemungkinan akan terjadi pada pergantian tahun 2022-2023, biaya servis pesawat tempur Bulgaria yang ada saat ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar 90 juta dolar.
Jadi ini jumlah yang sangat besar, dan Bulgaria telah merencanakan program ambisius modernisasi seluruh angkatan bersenjata mereka, termasuk kapal perang baru dan kendaraan tempur infanteri. Oleh karena itu, Bulgaria kemungkinan besar akan memutuskan rencana penjualan MiG-29 mereka. Namun, mengingat kondisi teknis dan usianya, sulit rasanya untuk mendapatkan peluang bagus dari transaksi ini, namun jika berhasil, akan mendatangkan dana yang besar.
Kondisi itu sama tidak mungkinnya bahwa Bulgaria akan dapat dapat memesan 8 F-16 lainnya dalam waktu dekat. Baik karena alasan politis maupun ekonomis.
Delapan F-16 yang dipesan Bulgaria pada 2018 lalu adalah jumlah minimum absolut yang diperlukan untuk secara bersamaan melakukan patroli wilayah udara mereka sendiri dan memenuhi komitmen aliansi mereka untuk berpartisipasi dalam misi NATO.*