New Delhi, Artileri
India meminta Rusia untuk mempercepat pengiriman sistem rudal anti-pesawat S-400 di tengah memanasnya hubungan dengan China, The Economic Times India melaporkan.
Pemerintah India bergegas mengisi celah-celah pertahanan negaranya dengan menyelesaikan pengadaan-pengadaan alutsista. Negara itu sedang mempersiapkan skenario terburuk, termasuk perang dengan dua front (China - Pakistan), menurut The Economic Times India.
India berniat untuk mempercepat pengiriman S-400 Triumph Rusia. Menteri Pertahanan India Rajnath Singh akan membahas hal itu selama kunjungan tiga harinya ke Rusia. Kebutuhan mendesak muncul karena ketegangan di perbatasan militer China-India.
Moskow telah menunda pengiriman sistem pertahanan udara S-400 yang senilai $5,4 miliar ke India hingga Desember 2021 karena pandemi Covid -19. India telah membayar pembelian S-400 mereka pada tahun lalu.
China, yang juga memiliki kerja sama strategis yang kuat dengan Rusia, telah mengakuisisi sistem pertahanan udara S-400. Fakta ini hanya menambah masalah bagi India. Angkatan Bersenjata India telah diperintahkan untuk bersiap menghadapi segala kejutan.
Baca juga: Ketangguhan Sistem Rudal Pertahanan Udara S-400 Triumf Rusia
India berupaya mengeksplorasi distribusi pasokan senjata. Percepatan jadwal pengiriman dapat didiskusikan dengan mempertimbangkan hubungan militer antara kedua negara yang sudah terjalin erat sejak lama.
Masalah utama lain untuk diskusi dengan Rusia adalah kemampuan pasokan Rusia sendiri. Agenda Menteri Pertahanan India terdiri dari dua bagian. Yang pertama adalah mempercepat pengadaan suku cadang untuk formasi penerbangan Sukhoi dan MiG di negara itu.
Yang kedua adalah memastikan bahwa iklim politik yang berubah tidak menjadi penghalang pasokan senjata ke India.
Pihak berwenang India membahas masalah ini secara rinci setelah mereka kehilangan 20 tentara di Garis Kontrol Aktual (perbatasan militer) dengan China. Telah dicatat bahwa untuk memastikan pertahanan India siap, negara itu perlu melakukan kontak dengan Rusia.
Baca juga: India Upgrade MiG-29 untuk Tambah Durasi Terbang
Baca juga: India Mulai Pengembangan Pesawat Tempur Mesin Ganda Berbasis Kapal Induk
Parade Victory Day Moskow nanti adalah acara yang sudah direncanakan dan India diundang, tetapi sebelumnya utusan India disebutkan diragukan kehadirannya akibat pandemi COVID-19. Namun, setelah berkonsultasi dengan Perdana Menteri Narendra Modi, diputuskan bahwa Menteri Pertahanan India Singh akan menghadiri undangan tersebut. Ini adalah kesempatan terbaik bagi India untuk mengatasi masalah mereka dengan Rusia.
Diasumsikan bahwa Menteri Pertahanan Tiongkok, Wei Fenghe, juga akan menghadiri Victroy Day Moskow. Beijing mendorong Moskow untuk memperdalam kerja sama pertahanan dan mendapatkan akses ke perkembangan dan teknologi terbaru Rusia. China khususnya tertarik pada mesin jet.
Rajnath Singh merencanakan pertemuan bilateral selama kunjungannya ke Moskow dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Semua masalah akan dibahas secara rinci, terutama tentang percepatan pasokan senjata dan suku cadang. Pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Yuri Borisov, yang terlibat dalam masalah militer dan kedirgantaraan, juga dijadwalkan.
Alasan bentrokan di perbatasan militer China-India di wilayah Ladakh yang disengketakan masih harus dilihat. Setelah konflik, New Delhi mengerahkan helikopter serang dan jet tempur ke timur dan memperkuat pengelompokan kapal perang di Teluk Benggala.*