Kapal icebreaker Rusia "Ivan Papanin". (Gambar : RT) |
Senjata paling kuat dari Federasi Rusia di Arktik adalah kapal-kapal icebreaker-nya (pemecah es). Dengan kapal-kapal itu, Rusia berusaha mengambil alih wilayah Kutub Utara atau Arktik.
Pandangan ini disuarakan oleh analis pertahanan Caleb Larson dalam artikelnya untuk majalah National Interest.
Menurut Larson, kapal icebreaker jenis Arktik memiliki lambung ganda tebal yang mampu menembus dan menghancurkan es. Selain itu, kapal dilengkapi lagi dengan lambung bagian dalam, yang ketebalannya bahkan lebih besar. Air laut berfungsi sebagai pengisi dan pemberat di antara lambung.
Kapal icebreaker jenis Arktik mampu memecahkan es setebal tiga meter, dan ini terlepas dari kenyataan bahwa kapal ini bukanlah kapal yang tercepat. Kapal icebreaker Rusia juga bisa mengeluarkan air panas untuk membuat lapisan es menjadi lebih tipis.
Larson mencatat bahwa negara-negara yang menginginkan "jatah" di Kutub Utara harus mampu memecahkan es-es disana.
Siapa yang memiliki teknologi paling maju dari pesaing dan yang sampai di sana lebih dululah yang menang. Larson percaya bahwa dengan mengembangkan kapal-kapal icebreaker, Rusia akan memiliki keuntungan besar di Kutub Utara.
Sebagian besar negara-negara NATO sendiri belum menunjukkan minat yang besar daripada Rusia untuk mengeksplorasi Kutub Utara, padahal di sana kaya akan sumber daya yang bermanfaat.
Oktober lalu di St. Petersburg Rusia, sebuah upacara dilakukan untuk meluncurkan kapal patroli kelas utama, Ivan Papanin, proyek 23550. Kapal itu adalah icebreaker yang dirancang untuk beroperasi dalam kondisi yang keras di wilayah Kutub Utara.
Terbaru, bulan April lalu Perusahaan Atomflot dan galangan kapal Zvezda Rusia juga menandatangani kontrak untuk pembangunan kapal icebreaker bertenaga nuklir kelas Leader untuk beroperasi di Kutub Utara.
Kapal icebreaker tercanggih Rusia kelas Leader diprediksi akan sudah beroperasi pada tahun 2027 ketika krisis ekonomi diprediksi akan berakhir dan persaingan pemain global untuk sumber daya di Kutub Utara dan Rute Laut Utara dari Pasifik ke Atlantik akan dilanjutkan.*