Kamis, Juni 04, 2020

Rusia Kirim 'Gelombang Kedua' Jet Tempur MiG-29 ke Suriah

MiG-29
MiG-29 (Gambar: Sunburn1979 / Wiki Common)

Rusia telah mengonfirmasi pengiriman tambahan jet tempur MiG-29 ke Suriah, ini hanya beberapa hari setelah militer AS menuduh Moskow menggunakan Suriah untuk mengirim jet tempur ke Libya.

Kedutaan Besar Rusia di Damaskus mengatakan di Twitter pada tanggal 3 Juni bahwa pengiriman "gelombang kedua" dari jet tempur canggih MiG-29 kepada militer Suriah adalah dalam kerangka kerja sama pertahanan dan jet-jet itu sudah terbang untuk menjalankan misinya.

Kantor berita Suriah SANA melaporkan pada 30 Mei bahwa upacara serah terima untuk jet tempur MiG-29 dilakukan di pangkalan udara Hmeimim Rusia di provinsi Latakia barat dan pesawat-pesawat itu akan terbang menjalankan misi di langit Suriah mulai 1 Juni.

Rusia, yang mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pemerintah Suriah dengan kekuatan udaranya, telah dituduh oleh negara-negara Barat, penyelidik PBB, dan kelompok hak asasi manusia atas pemboman brutal terhadap warga sipil dan kemungkinan kejahatan perang selama sembilan tahun perang sipil di negara tersebut.

Pengiriman "gelombang kedua" MiG-29 itu dilakukan setelah pada akhir Mei lalu militer AS menuduh Moskow mengerahkan pesawat militer ke Libya untuk memberikan dukungan bagi tentara bayaran Rusia yang membantu panglima perang lokal memerangi pemerintah Libya.

Komando militer AS di Afrika menyebutkan bahwa 14 jet tempur MiG-29 dan pesawat pembom Su-24 diterbangkan ke Libya melalui Suriah, di mana mereka dicat ulang di pangkalan udara Hmeimim untuk menyamarkan identitasnya.

Vagner Group, kontraktor militer swasta yang diyakini dekat dengan Kremlin, telah membantu komandan Libyan National Army (LNA) Khalifa Haftar dalam perjuangan mereka di timur negara itu melawan Pemerintah Libya yang beribukota di Tripoli.

Sebuah laporan PBB awal bulan ini memperkirakan jumlah tentara bayaran Rusia antara 800 hingga 1.200 personel.

Moskow membantah Rusia bertanggung jawab atas penyebaran kelompok Vagner dan membantah telah mengirimkan pesawat ke Libya.

LNA membantah memiliki hubungan dengan pesawat-pesawat itu, meskipun dikatakan telah memperbarui beberapa pesawat Libya lama dan sedang mempersiapkan misi udara baru.

Tetapi pada 3 Juni, sebuah sumber militer LNA mengatakan kepada Reuters bahwa pesawat tempur telah menyerang dekat Gharyan, selatan Tripoli, dalam penggunaan pesawat tempur oleh pasukan timur yang diakui pertama kali karena Washington mengatakan Rusia telah memasok jet MiG-29 dan Su-24 yang baru.

Libya telah dilanda perang saudara sejak pemberontakan rakyat yang didukung NATO untuk menggulingkan dan membunuh pemimpin negara Afrika Utara itu, Kolonel Muammar Qaddafi, pada tahun 2011.

Konflik telah menarik banyak aktor regional, di mana Rusia, Perancis, Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab mendukung komando Haftar. Sedangkan Turki, yang mengerahkan pasukan, drone, dan tentara bayaran pemberontak Suriah ke Libya, mendukung pemerintah di Tripoli, bersama dengan Qatar dan Italia.*