Kamis, April 23, 2020

Rusia: T-14 Armata Kini Telah Diuji Coba di Suriah

Tank T-14 Armata

T-14 Armata adalah tank tercanggih Rusia yang pernah ada. Tank ini kini telah mengantongi beberapa pengalaman tempur.

Berbicara kepada sebuah stasiun televisi Rusia pada hari Minggu, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov, mengatakan bahwa tank Rusia terbaru, dan mungkin yang tercanggih, telah menjalani pengujian lapangan di Suriah. "Ya itu betul. Itu (tank Armata) digunakan di Suriah," katanya kepada saluran televisi Rossiya-1 Rusia. "Mereka digunakan dalam kondisi lapangan, di Suriah, jadi, kami memperhitungkan semua kejadian," Tass melaporkan.

Ini akan menjadi pengalaman baru bagi Armata, meski sebelumnya sempat mengalami masalah di awal, setidaknya di atas kertas Armata mungkin menjadi salah satu tank terbaik dalam inventaris negara mana pun saat ini.

Armata pertama kali dipamerkan kepada publik pada 9 Mei 2015, selama parade peringatan Hari Kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II.

Pada 2015, pemerintah Rusia mengatakan bahwa mereka akan memiliki 2.300 tank baru pada tahun 2020. Itu cukup untuk mempersenjatai setidaknya tujuh divisi tank. Tapi hingga saat ini T-14 masih belum memasuki produksi massal, dengan Moskow mungkin hanya memiliki beberapa model pra-produksi saat ini.

Tass juga melaporkan bahwa T-14 akhirnya akan memasuki produksi massal sekitar tahun 2021. "Itu (tank T-14 Armata) mahal karena masih menjalani uji coba dan modernisasi tambahan setelah Kementerian Pertahanan meminta solusi teknis tambahan untuk memulai produksi massal di tahun berikutnya di bawah kontrak yang ada," kata Manturov.

Tank canggih
Seperti yang pernah kami jelaskan, T-14 memiliki drivetrain (sistem penggerak) dan sistem perlindungan yang luar biasa (baik sistem aktif maupun pasif). Jika laporan Rusia benar, T-14 mungkin merupakan salah satu tank paling gesit di dunia.

T-14 Armata adalah desain tank 'clean-sheet' pertama Rusia sejak Perang Dunia II. Sampai sekarang, desain tank Rusia terus mengikuti jalur evolusi, dimulai dengan tank T-44 yang diperkenalkan pada akhir Perang Dunia II. Berlanjut kemudian mengarah ke T-55, lalu T-62, T-72, T-80, dan T-90. Jalur evolusi tank Rusia hingga saat ini merupakan garis lurus yang berpangkal dari tank T-44.

Tank Armata memutus jalur evolusi tersebut. Tank ini benar-benar baru. Armata dipersenjatai dengan meriam smoothbore 2A82-1M 125mm, peluncur granat 57mm, dan senapan mesin 12,7mm, semuanya dipasang di turet tanpa awak. Tiga orang awak duduk di dalam kapsul lapis baja di dalam tank yang sudah sangat lapis baja, memberikan peningkatan perlindungan atas tank masa lalu. Armata dilengkapi dengan sistem perlindungan aktif Afghanit, yang mendeteksi roket dan rudal yang masuk dan menembaknya jatuh sebelum dapat mengenai tank.

Dalam situasi yang genting dan mengerikan, tank ini dapat "meningkatkan" mesinnya dari output 1.500 tenaga kuda menjadi 2.000 tenaga kuda. Sebuah kemampuan yang belum pernah terdengar, meskipun ini harus dibayar mahal. Operasi 'boost' ini akan menurunkan usia pakai mesin secara signifikan.

Ekspor impor
Platform yang menentukan secara teknologi seperti F-22 Raptor atau tank M60A2 adakalanya hanya untuk dipakai sendiri negara produsennya. Ternyata tidak demikian dengan T-14.

Sebuah langkah yang agak mengejutkan, Manturov mengumumkan bahwa beberapa pembeli asing telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi tank T-14. "Tahun depan, ketika pasokan serial tank-tank ini ke Kementerian Pertahanan diluncurkan dan sertifikat ekspor diperoleh, kami akan mulai bekerja dengan klien asing," katanya.

Masih berupa tanda tanya tentang apa yang sebenarnya dilakukan T-14 di Suriah. T-14 mungkin benar-benar terjun ke pertempuran sesungguhnya atau bisa jadi cuma jalan-jalan dan mengumpulkan debu, ini sulit dikatakan secara pasti. Mungkin ke depan akan lebih banyak lagi informasi yang terungkap.*

Gambar: Syriahr