Senin, April 20, 2020

Jet Tempur Su-25 Chad Tembakkan Rudal di Pangkalan, 4 Orang Tewas


Pada Jumat, 17 April 2020 kemarin, terjadi sebuah kecelakaan tragis. Sebuah jet tempur Su-25 Frogfoot milik Angkatan Udara Chad yang diparkir di Pangkalan Udara Aérienne Kossei NDjamena, Chad, tanpa sengaja menembakkan rudal.

Rudal itu menembus truk bahan bakar kosong, melewati pesawat angkut C-130 Hercules sebelum akhirnya menghantam rumah Wakil Komandan Pengawal Presiden, Jenderal Mahamata Salaha Brahima, membunuh dua anak dan dua orang dewasa, dan melukai dua lainnya.

Video kamera pengawas yang merekam insiden itu telah bocor di internet. Menurut laporan media setempat yang dilansir Russia Today, video itu menunjukkan saat rudal tersebut, diduga secara tidak sengaja, ditembakkan, ketika jet tempur itu dipersiapkan untuk lepas landas.

Penyebab insiden tersebut sedang diselidiki.


Rudal itu terbang hanya dalam beberapa meter dari ujung sayap pesawat angkut C-130 Hercules, yang merupakan milik angkatan bersenjata Prancis dari Escadron de transport (Transport Squadron) 2/61 Franche Comté, Prancis, yang dikerahkan di Chad sebagai bagian dari Operasi anti-teroris Barkhane.

Sebagian berpendapat bahwa akan lebih baik jika rudal itu mengenai Hercules saja. Ini belum tentu benar karena kita tidak tahu apakah ada orang sedang bekerja di dalam atau sekitar C-130.

Insiden yang tidak biasa ini kembali mengingatkan kita pada kecelakaan aneh yang melibatkan F-16 Angkatan Udara Belgia di darat di Florennes yang hancur total karena diberondong tembakan meriam M61A1 Vulcan 20mm dari F-16 lainnya yang secara tidak sengaja ditembakkan oleh petugas pemeliharaan pada 12 Oktober, 2018 lalu.

Saat itu kami menulis bahwa kecelakaan itu cukup aneh: "tidak jelas mengapa teknisi itu bekerja pada F-16 bersenjata yang dekat dengan jalur penerbangan. Bahkan jenis pemeriksaan atau pekerjaan tidak pernah diungkapkan. Yang pasti itu adalah pekerjaan yang telah mengaktifkan kanon meskipun pesawat berada di darat: penggunaan senjata onboard (termasuk kanon) biasanya diblokir oleh saklar yang aman ketika peralatan pesawat turun dengan tujuan mencegah kecelakaan serupa."*