Dulu, yang dianggap lukisan terbaik adalah lukisan yang paling mirip dengan objek aslinya, orang akan beri jempol untuk lukisan seperti itu. Namun seiring perkembangan seni atau mungkin pergeseran nilai, lukisan "jelek", kotak-kotak, maupun abstrak pun orang-orang akan bersedia melihatnya berlama-lama sambil berusaha menemukan apa pesan yang tersirat di dalamnya. (Kenapa juga nggak ditulis aja pesannya disitu - maaf kurang berjiwa seni he...).
Tapi tentu orang juga melihat siapa yang melukis, coret-coret sembarang Picasso mungkin dianggap sebagai karya besar dengan makna mendalam. Akan jauh berbeda penghormatannya bila lukisan itu adalah hasil coret-coret saya. Selain siapa yang melukis, agar lukisan itu dikagumi orang-orang adalah dengan menggunakan teknik melukis yang tidak biasa seperti yang dilakukan seniman China Cai Guo-Qiang di bawah ini yang menggunakan bubuk mesiu.
Bubuk mesiu masuk dalam klasifikasi bahan peledak lemah karena daya ledaknya yang rendah. Ledakan bubuk mesiu menghasilkan gelombang subsonik, berbeda dengan bahan peledak kuat yang menghasilkan gelombang supersonik. Pergerakan gas yang dihasilkan oleh ledakan bubuk mesiu menghasilkan tekanan yang cukup untuk melontarkan proyektil, tapi tidak menghancurkan laras.