Jumat, November 29, 2013

Seniman China Melukis Dengan Bubuk Mesiu

Teknik melukis dengan bubuk mesiu

Dulu, yang dianggap lukisan terbaik adalah lukisan yang paling mirip dengan objek aslinya, orang akan beri jempol untuk lukisan seperti itu. Namun seiring perkembangan seni atau mungkin pergeseran nilai, lukisan "jelek", kotak-kotak, maupun abstrak pun orang-orang akan bersedia melihatnya berlama-lama sambil berusaha menemukan apa pesan yang tersirat di dalamnya. (Kenapa juga nggak ditulis aja pesannya disitu - maaf kurang berjiwa seni he...).

Tapi tentu orang juga melihat siapa yang melukis, coret-coret sembarang Picasso mungkin dianggap sebagai karya besar dengan makna mendalam. Akan jauh berbeda penghormatannya bila lukisan itu adalah hasil coret-coret saya. Selain siapa yang melukis, agar lukisan itu dikagumi orang-orang adalah dengan menggunakan teknik melukis yang tidak biasa seperti yang dilakukan seniman China Cai Guo-Qiang di bawah ini yang menggunakan bubuk mesiu.


Bubuk mesiu terbuat dari campuran potassium nitrat, belerang dan arang. Membakar sangat cepat dan juga sering digunakan sebagai bahan pendorong kembang api. Dalam prosesnya, belerang dan arang bertindak sebagai bahan bakar, sedangkan potassium nitrat bertindak sebagai oksidator. Potassium nitrat sering disebut oleh masyarakat kita sebagai 'sendawa' atau beberapa daerah menyebutnya dengan 'garam dendeng'. Sering digunakan penjual emas untuk mencuci emas.

Bubuk mesiu masuk dalam klasifikasi bahan peledak lemah karena daya ledaknya yang rendah. Ledakan bubuk mesiu menghasilkan gelombang subsonik, berbeda dengan bahan peledak kuat yang menghasilkan gelombang supersonik. Pergerakan gas yang dihasilkan oleh ledakan bubuk mesiu menghasilkan tekanan yang cukup untuk melontarkan proyektil, tapi tidak menghancurkan laras.