Jumat, Mei 04, 2018

Insipirasi : Rudal dan Pesawat Buatan Mahasiswa Yogyakarta

Rudal Bramasta STTKD Yogyakarta
Rudal karya Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta sedang disiapkan untuk uji coba peluncuran di lapangan udara Gading, Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin, 30 April 2018). - JIBI/Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Sejumlah mahasiswa dari Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta menciptakan rudal yang dapat digunakan untuk misi kemanusiaan dan militer.

Uji coba peluncuran rudal yang dinamai Bramasta tersebut dilakukan di landasan terbang Gading, Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin, 30 April 2018.

"Uji coba ini untuk melihat beberapa aspek, seperti durasi terbang rudalnya, terus body yang seperti ini bisa naik atau tidak dan ketepatan sasaran," ucap adviser STTKD yang juga pemberi masukan terkait dengan proyek rudal itu, Sinyo.

Adapun dalam uji coba rudal pertama itu Sinyo mengklaim berhasil. Kendati demikian sempat ada kendala saat peluncuran. "Memang meluncur pertama itu menabrak pohon ketela. Sayapnya sempat patah, tapi yang kedua dapat meluncur dengan sempurna," ujarnya.

Sinyo mengaku masalah tidak berhasilnya rudal di peluncuran pertama lantaran kesalahan software. "Dalam data yang kami dapat melalui komputer, proses peluncuran hanya 20 persen sehingga gagal, lalu saat diluncurkan kembali bisa 100 persen dan akhirnya berhasil," ujarnya.

Dia mengatakan secara keseluruhan tidak ada masalah berarti pada komponen rudal. Adapun tantangan pembuatan rudal memang untuk saat ini adalah mengenai komponen.

Pasalnya sebagian komponen harus diimpor dari luar negeri sehingga memakan waktu yang lama. "Sebagian komponen harus impor karena memang tidak ada di Indonesia," ucapnya.

Diakui pihak kampus, bahwa rudal ini masih dalam tahap pengembangan, yakni untuk durasi, jangkauan dan akurasi. Kampus berharap rudal kreasi dari para mahasiswa STTKD ini dapat diadopsi oleh TNI jika dibutuhkan sebagai sarana latihan sasaran tembak, atau lebih jauh seperti mengirimkan peledak, menjatuhkan drone atau pesawat musuh.

Juga mengembangkan Verticopter

Verticopter STTKD Yogyakarta
Erwin Irawan setelah ujicoba verticopter buatan STTKD di lanud Gading, Senin (30/4/2018).
Selain mengembangkan rudal, STTKD Yogyakarta juga sedang membuat pesawat verticopter yang merupakan gabungan pesawat dengan helikopter sehingga dapat terbang pada landasan pendek. Pesawat ini juga diuji coba di lokasi dan waktu yang sama degan rudal Bramasta.

Meskipun tidak bisa dibandingkan, tapi konsep pesawat ini mirip dengan pesawat V-22 Osprey Amerika Serikat.

Wakil ketua bidang akademisi STTKD Erwin Imawan mengatakan ide membuat verticopter dicetuskan oleh kepala STTKD yaitu Marsda TNI Purnawirawan Udin Kurniadi SE MM yang berharap ke depannya alat tersebut dapat menjadi alat transportasi udara yang tidak membutuhkan landasan pacu yang lebar.

"Verticopter dirancang untuk terbang vertikal, tetapi juga bisa terbang secara horizontal," terangnya.

Lebih lanjut verticopter masih dalam tahap pengembangan, dan uji coba fungsional, ke depannya dapat mengangkut manusia.

"ini sangat membantu untuk transportasi udara yang ada di pedalaman karena di pedalaman landasan pacunya pendek sehingga verticopter cocok untuk penerbangan perintis," terangnya.

Akan tetapi, dalam pengembangan ini masih banyak kendala yang dihadapi yaitu terbatasnya suku cadang untuk membuat verticopter.

"Kami mengalami hambatan pada suku cadang karena di Indonesia masih sedikit yang memproduksi, jadi kami harus impor dari luar negeri. Untuk sekarang penggunaan suku cadang sudah 50-50, limapuluh persen impor limapuluh persen buatan dalam negeri," imbuhnya.

Resources
  • http://jogja.tribunnews.com/2018/04/30/sttkd-ujicoba-pesawat-tanpa-awak-di-gunungkidul
  • http://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2018/05/01/513/913642/rudal-bikinan-sttkd-diuji-coba-di-landasan-gading
  • https://news.okezone.com/play/2018/05/04/22/111858/ini-dia-rudal-kendali-jarak-jauh-buatan-mahasiswa-yogyakarta