Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) saat ini tengah mendesain kapal selam serang yang besar dan kuat untuk menghadapi peperangan di masa depan. Kapal selam kelas baru ini akan jauh lebih besar dan lebih mampu daripada kelas Virginia saat ini, dengan penekanan pada pertempuran bawah laut.
Kapal selam baru, yang saat ini ditunjuk sebagai SSN (X) akan menjadi kapal selam yang minim suara (siluman), mampu menyelam jauh ke bawah laut, dan sebagai kapal selam bersenjata lengkap yang dimaksudkan untuk mengeliminasi semua musuhnya mulai pertengahan abad 21 ini.
Secara tradisi, armada kapal selam serang bertenaga nuklir Angkatan Laut AS atau biasa disebut SSN diberikan misi untuk memburu armada kapal permukaan dan menyerang kapal selam musuh. Peran sebagai pemburu dan pembunuh ini akan membutuhkan kapal selam yang mampu menemukan kapal musuh, menguntitnya, dan kemudian melepaskan serangan mematikan dengan rudal dan torpedo. Kapal selam seperti ini membutuhkan daya penggerak nuklir, kemampuan menyelam yang dalam, sonar yang kuat, dan senjata jarak jauh yang dipandu. Yang saat ini cocok menjalankan semua tugas itu adalah kapal selam kelas Seawolf Angkatan Laut AS.
Tiga kapal selam kelas Seawolf yang bobot benamannya masing-masing 9.138 ton saat menyelam, praktis bergerak di bawah air dengan kecepatan 35 knot (64,82 km/jam), dilengkapi dengan delapan tabung torpedo, dan mampu menyelam hingga kedalaman 2.000 kaki (609 meter).
Angkatan Laut AS hanya membangun tiga kapal selam kelas Seawolf dari akhir 1990-an hingga awal 2000-an.
Seawolf diklaim analis sebagai kapal selam tercanggih yang pernah dibangun. Runtuhnya Uni Soviet yang diikuti dengan kemunduran Angkatan Laut Uni Soviet /Rusia secara efektif meninggalkan Seawolf tanpa musuh yang sepadan.
Rencananya, Angkatan Laut AS akan membangun 12 kapal selam kelas Seawolf dengan biaya $ 33 miliar. Namun, Angkatan Laut AS akhirnya memangkas program tersebut menjadi hanya 3 kapal, masing-masing dengan biaya $ 4,4 miliar. Angkatan Laut AS kemudian mengalihkan perhatiannya untuk mengembangkan kapal selam kelas Virginia yang ukurannya lebih kecil, lebih fleksibel, dan harganya lebih terjangkau.
Kapal selam kelas Virginia hanya memiliki empat tabung torpedo dan terbatas menyelam pada kedalaman 800 kaki (243 meter). Kelas Virginia lebih cocok untuk mendukung misi yang lebih luas, termasuk pengumpulan data intelijen dan pengerahan Navy SEAL.
Laman USNI News melaporkan bahwa Angkatan Laut AS berada dalam tahap konseptual untuk membuat penerus sejati kelas Seawolf, SSN (X). Bangkitnya Angkatan Laut Tiongkok dan penyebaran besar kapal-kapal selam Rusia membuat Angkatan Laut AS harus bersiap menghadapi bentrokan dengan banyak armada musuh yang berteknologi maju.
Seperti kelas Seawolf, SSN (X) akan berukuran besar dan menjadi penyelam yang handal. Kedalaman menyelam sangat penting mengingat torpedo 'apocalypse' Rusia yang baru, Poseidon, memiliki kedalaman operasi yang diklaim 3.128 kaki (953 meter). Dirancang untuk 'meratakan' kota-kota dan fasilitas militer pantai dengan hulu ledak hingga 100 megaton, torpedo Poseidon yang datang harus dihentikan dengan segala cara. Selain itu, kapal selam rudal jelajah kelas Yasen Rusia yang baru memiliki kedalaman menyelam 2.000 kaki (609 meter).
Menurut USNI News, kapal selam juga akan beralih kembali ke torpedo sebagai senjata utamanya. Sementara tabung torpedo kelas Virginia lebih sedikit dan membawa rudal jelajah Tomahawk untuk menyerang sasaran di darat, SSN (X) akan memasang lebih banyak tabung torpedo dan membawa torpedo lebih banyak untuk menyerang kapal permukaan dan kapal selam.
SSN (X) nantinya juga dapat dilengkapi dengan drone air tanpa awak (UUV) untuk misi seperti memancing kapal musuh ke dalam perangkap atau memberikan panduan terminal untuk torpedo yang dipandu sementara SSN (X) menyelinap pergi.
Konstruksi SSN (X) kemungkinan akan dimulai pada tahun 2030-an, setelah kapal selam rudal balistik kelas Columbia selesai. Kantor Anggaran Kongres AS memperkirakan masing-masing SSN (X) akan seharga $ 5,5 miliar. (fr)