People's Liberation Army Navy Submarine Force (PLANSF) adalah nama pasukan kapal selam dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN).
PLANSF terdiri dari semua jenis kapal selam yang dioperasikan oleh Angkatan Laut PLA yang terbagi menjadi tiga armada: Armada Laut Utara, Armada Laut Timur, dan Armada Laut Selatan.
Kapal selam telah lama menjadi salah satu dari tiga fokus Angkatan Laut PLA (dua lainnya adalah kapal perang permukaan dan pesawat). Pada akhir 2006 China membuat keputusan untuk berkonsentrasi pada pembangunan kapal perang permukaan utama untuk memperkuat pertahanan udara dan untuk lebih lanjut menunda pembangunan kapal induk karena masih lemahnya pertahanan udara, kapal selam akan terus memainkan peran dominan utamanya dalam kekuatan penyerangan untuk Angkatan Laut PLA.
Saat ini, PLANSF mengoperasikan 68 unit kapal selam yang terdiri dari kapal selam nuklir dan juga kapal selam konvensional (termasuk kapal selam dengan sistem AIP).
China adalah negara Asia pertama dan ke-5 di dunia yang mampu mendesain, membangun, dan mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir.
Angkatan Laut PLA memahami nilai kapal selam nuklir dan doktrin yang menyelimutinya. Angkatan Laut PLA saat ini mengoperasikan dua jenis kapal selam serang bertenaga nuklir.
China sedang membangun sebuah pangkalan kapal selam nuklir bawah tanah terbesar di dekat Sanya, Hainan. The Daily Telegraph pada tanggal 1 Mei 2008 melaporkan bahwa terowongan sedang dibangun di lereng bukit yang akan sanggup menyembunyikan hingga 20 kapal selam nuklir dari satelit mata-mata.
Peperangan kapal selam dianggap sebagai bagian penting dari doktrin pertahanan pesisir Angkatan Laut PLA. Sejumlah besar kapal selam bertenaga konvensional telah beroperasi, dan kekuatan ini menjadi bagian terbesar dari armada kapal selam Angkatan Laut PLA, menjadikannya sebagai armada kapal selam terbesar kedua di dunia saat ini.
Resources
PLANSF terdiri dari semua jenis kapal selam yang dioperasikan oleh Angkatan Laut PLA yang terbagi menjadi tiga armada: Armada Laut Utara, Armada Laut Timur, dan Armada Laut Selatan.
Kapal selam telah lama menjadi salah satu dari tiga fokus Angkatan Laut PLA (dua lainnya adalah kapal perang permukaan dan pesawat). Pada akhir 2006 China membuat keputusan untuk berkonsentrasi pada pembangunan kapal perang permukaan utama untuk memperkuat pertahanan udara dan untuk lebih lanjut menunda pembangunan kapal induk karena masih lemahnya pertahanan udara, kapal selam akan terus memainkan peran dominan utamanya dalam kekuatan penyerangan untuk Angkatan Laut PLA.
Saat ini, PLANSF mengoperasikan 68 unit kapal selam yang terdiri dari kapal selam nuklir dan juga kapal selam konvensional (termasuk kapal selam dengan sistem AIP).
China adalah negara Asia pertama dan ke-5 di dunia yang mampu mendesain, membangun, dan mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir.
Angkatan Laut PLA memahami nilai kapal selam nuklir dan doktrin yang menyelimutinya. Angkatan Laut PLA saat ini mengoperasikan dua jenis kapal selam serang bertenaga nuklir.
China sedang membangun sebuah pangkalan kapal selam nuklir bawah tanah terbesar di dekat Sanya, Hainan. The Daily Telegraph pada tanggal 1 Mei 2008 melaporkan bahwa terowongan sedang dibangun di lereng bukit yang akan sanggup menyembunyikan hingga 20 kapal selam nuklir dari satelit mata-mata.
Peperangan kapal selam dianggap sebagai bagian penting dari doktrin pertahanan pesisir Angkatan Laut PLA. Sejumlah besar kapal selam bertenaga konvensional telah beroperasi, dan kekuatan ini menjadi bagian terbesar dari armada kapal selam Angkatan Laut PLA, menjadikannya sebagai armada kapal selam terbesar kedua di dunia saat ini.
Resources
- Gambar: Fotodom.ru/Rex Features