Empat unit pesawat tempur taktis Super Tucano EMB-314 tipe kursi ganda buatan pabrikan Embraer Brasil tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (1/9). Kehadiran empat pesawat itu akan memperkuat Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang.
Empat pesawat yang memiliki kemampuan serang antigerilya itu diawaki oleh delapan orang pilot, yakni Capt Carlos Alberto (team leader)/Capt Almir Suman, Capt Carlos Moreira/Capt Marco Antonio, Capt Airon/Capt Eduardo Torres, Capt Willian Souza/Capt Carlos Eduardo.
Empat pesawat yang memiliki kemampuan serang antigerilya itu diawaki oleh delapan orang pilot, yakni Capt Carlos Alberto (team leader)/Capt Almir Suman, Capt Carlos Moreira/Capt Marco Antonio, Capt Airon/Capt Eduardo Torres, Capt Willian Souza/Capt Carlos Eduardo.
Super Tucano |
Di Malang, keempat Super Tucano dalam konfigurasi standar tanpa senjata itu diterima oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkat Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Dede Rusamsi, Panglima Komando Operasi Udara II TNI AU, Marsekal Muda TNI AU Agus Supriatna, dan sejumlah pucuk pimpinan setempat.
"Pesawat ini belum diserahkan secara resmi, pada 17 September nanti baru ada penyerahan resmi ke negara atau TNI AU," kata Supriatna. Super Tucano ditempatkan di Skuadron Udara 21, skuadron udara yang sempat dinonaktifkan pada masa lalu.
Ia mengemukakan, TNI AU memesan 16 Super Tucano yang semuanya tipe kursi ganda. Batch pertama empat unit tiba, disusul batch kedua pada awal 2013 dan batch pamungkas pada akhir 2013. Di ASEAN, baru Indonesia yang menggunakan pesawat tersebut. Namun negara-negara Amerika Latin sudah cukup lama memakai Super Tucano, di antaranya Venezuela, Brazil, dan Meksiko.
Menurut Dede, delapan unit Super Tucano tahap pertama didatangkan dengan biaya US$ 143 juta. "Harga ini merupakan harga paket," ujar dia. Harga paket ini, ia menjelaskan, terdiri dari pesawat, pelatihan, persenjataan, dan sebagainya.
Informasi yang diperoleh menyebutkan harga US$ 143 juta merupakan kontrak tahap pertama untuk mendatangkan delapan dari 16 Super Tucano. Harga ini meliputi harga pesawat, suku cadang, instruktur, simulator, dan persenjataan. Empat dari delapan Super Tucano didatangkan Sabtu ini, sedangkan empat lainnya pada Januari 2013.
EMB-314 Super Tucano merupakan pesawat serang antigerilya, pendukung tugas udara jarak dekat, yang memiliki mesin tunggal Turboprop Pratt dan Whitney PT6A-68C berdaya 1600 tenaga kudaKeempat pesawat Super Tucano yang diberi Nomor Ekor TT-3101, 3102, 3103, 3104 dengan desain moncong berwarna merah yang diterbangkan dari Lanud Suwondo, Medan.
Sebelumnya keempatnya diberangkatkan dari pabrik Embraer Brasil dengan "Farry Flight" melalui rute Brasil, Spanyol, Maroko, Italia, Yunani, Mesir, Qatar, Oman, India, Thailand baru menuju Medan. Kemudian dari Medan menuju Lanud Halim Perdanakusuma.
"Jam terbang dari Brasil hingga ke Medan sekitar 54 jam, 35 menit selama kurun 14 hari penerbangan. Sebelum diterbangkan ke Indonesia keempat pesawat telah mendapat pemeriksaan meliputi klarifikasi dokumen, pencocokan komponen pesawat, interior pesawat dan uji terbang pesawat yang melibatkan personel ahli dan penerbang uji TNI AU," kata Wakasau.
Kemudian, keempat pesawat buatan Brasil itu akan meninggalkan Halim pada Minggu (2/9) menuju home base-nya di Lanud Abdulrachman Saleh (Malang).
Super Tucano |
Keberadaan Super Tucano tersebut untuk menggantikan pesawat latih tempur sebelumnya yakni OV 10 Bronco yang kini dikandangkan (grounded) oleh Markas Besar (Mabes) TNI AU.
EMB-314 Super Tucano merupakan pesawat latih kemampuan Counter Insurgency (COIN) atau pesawat serang antigerilya, pendukung tugas udara jarak dekat, yang memiliki mesin tunggal Turboprop Pratt dan Whitney PT6A-68C berdaya 1600 tenaga kuda.
Pesawat tempur ringan dengan call sign EMB 314 ini memiliki berat maksimum 5,4 ton. Keempat Super Tucano: TT-3101, TT-3102, TT-3103, dan TT-3104, ini mampu mengangkut peralatan tempur seperti persenjataan dan bom dengan bobot maksimum 1.550 kilogram
[REPUBLIKA/ANTARA/TEMPO]