China pada 1 September 2012 kemarin telah mengumumkan pengujian dari rudal balistik antarbenua generasi baru Dongfeng-41, dengan jarak tempuh 14.000 km dan mampu membawa hulu ledak nuklir ganda. "Pada bulan lalu China menguji rudal balistik antarbenua generasi baru Dongfeng-41, atau DF-41, yang diyakini memiliki jangkauan serangan 14.000 km," kata CCTV milik pemerintah China dalam sebuah laporan singkat.
Televisi tersebut juga menunjukkan rekaman "langka" dari unit rudal ini dalam aksinya. Sumber berita itu mengutip para ahli dari Komisi Ulasan Keamanan dan Ekonomi China-AS yang mengatakan bahwa sebanyak 10 hulu ledak nuklir dapat diletakkan pada rudal Dongfeng tersebut.
Pekan lalu Global Times memberitakan bahwa China sedang mengembangkan kemampuan untuk menempatkan hulu ledak nuklir pada beberapa rudal balistik antarbenua mereka. Laporan CCTV juga di "amini" artikel New York Times yang mengatakan China telah mengembangkan rudal balistik antarbenua generasi baru yang dapat diluncurkan dari kapal selam dan mampu membawa sebanyak 10 hulu ledak nuklir. Yang berarti China telah meningkatkan kemampuan rudalnya untuk mencapai AS dan dapat membuat AS kembali membanjiri dunia dengan pertahanan rudalnya.
Militer dan pejabat intelijen AS mengatakan bahwa China telah mengembangkan rudal jarak jauh baru Dongfeng-41 ICBM dengan sistem peluncuran mobile sehingga sulit untuk menemukan dan menghancurkan rudal tersebut sebelum diluncurkan, Times melaporkan. Secara terpisah, CCTV saat ini tengah memuat laporan tentang unit rudal mobile dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China yang sedang menjalani pelatihan di berbagai negara untuk beradaptasi dengan kondisi iklim yang berbeda-beda.
Truk besar dengan rudal besar terlihat bergerak dan terlihat bagaimana terampilnya tentara PLA mengambil posisi dan menembakkan rudal tersebut. Laporan itu juga mengatakan bahwa unit rudal tersebut juga memiliki anggota wanita, seperti terlihat beberapa tentara wanita mengambil bagian dalam penembakan rudal tersebut. New York Times, mengutip informasi dari panel Kongres AS, mengatakan bahwa AS dan kekuatan barat lainnya mungkin selama ini telah meremehkan ukuran dan jarak tempuh senjata nuklir China, tapi dengan adanya laporan baru ini yang mengatakan bahwa Beijing saat ini memiliki 55 sampai 65 ICBM, maka meremehkan China adalah salah besar. Baca juga varian ICBM China DF-21D
Para pakar pertahanan AS juga mengatakan bahwa Beijing di tempat telah menguji rudal yang diluncurkan dari kapal selam dalam beberapa pekan terakhir, yang bisa digunakan untuk "mengepung" sistem pertahanan rudal Amerika.