TNI Angkatan Laut saat ini sedang membangun pangkalan kapal selam di Teluk Palu, Sulawesi Tengah. Komandan Pangkalan Angkatan Laut Palu Kolonel (P) Laut Boedi Oetomo pada tarawih bersama warga di KRI Makassar - 590, Jumat malam mengatakan, saat ini sudah tersedia lahan seluas 13 hektar. "Tiga hektare diantaranya merupakan hibah dari pemerintah provinsi," kata Kolonel Boedi Utomo.
Dia mengatakan, saat ini pangkalan kapal selam tersebut sedang dalam proses tahapan pembangunan. Boedi Oetomo mengatakan, salah satu alasan Teluk Palu dijadikan lokasi pangkalan kapal selam karena teluk ini cukup strategis di nusantara.
Dia mengatakan, saat ini pangkalan kapal selam tersebut sedang dalam proses tahapan pembangunan. Boedi Oetomo mengatakan, salah satu alasan Teluk Palu dijadikan lokasi pangkalan kapal selam karena teluk ini cukup strategis di nusantara.
KRI Makassar 590 |
Dia melanjutkan, Teluk Palu memiliki lebar 10 kilometer dengan lingkar garis pantai sepanjang 68 kilometer. "Kedalaman teluk ini mencapai 400 meter. Sangat strategis. Ini teluk paling dalam diantara teluk yang ada. Kapal induk saja bisa berlabuh. Di Singapura saja itu hanya 25 meter, tidak bisa dilewati kapal induk," katanya.
Sementara itu Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan, masyarakat sekitar lokasi pembangunan pangkalan selam di Watusampu kiranya mendukung rencana TNI AL tersebut. "Semua ini untuk kita di Sulawesi Tengah. Sekarang kita sudah rasakan bagaimana KRI Makassar bisa berlabuh di sini sehingga kita bisa melihat langsung dan naik di atas kapal," kata Longki.
Jumat malam ratusan masyarakat mengikuti shalat tarawih bersama di atas kapal sepanjang 122 meter tersebut. Menurut rencana KRI Makassar yang mampu memuat 22 tank dan tiga helikopter serta 700 personil tersebut akan bertolak ke Bitung pada Sabtu siang.
Hadir dalam tarawih tersebut Komandan KRI Makassar-590 Letkol Laut Fadelan, SE. Komandan Lanal Palu Kolonel Budi Oetomo, Wakil Gugus Tempur Latihan Lanal Palu (Guspur Latim) Kol Laut Semi Joni dan sejumlah pejabat di daerah ini. Tarawih di atas KRI tersebut juga menghadirkan penceramah Ramadan, Dr Hilal Malarangeng, M.Ag.
[sumber:Antaranews]