Rabu, Agustus 08, 2012

Kendali Pikiran di Perang Masa Depan

Perang di masa depan akan ditentukan melalui manipulasi pikiran manusia, seperti yang disimpulkan dari laporan Royal Society di Inggris. Laporan tersebut mengatakan bahwa terobosan potensi neuroscience untuk diaplikasikan pada militer akan segera dilakukan dalam waktu dekat.

"Teknologi pencitraan baru ini akan memungkinkan untuk mengidentifikasi target baru melalui otak, sementara beberapa teknologi akan menjadi vital untuk pengobatan, yang lainnya dapat digunakan untuk melumpuhkan orang," kata Rod Flower dari Universitas London, yang memimpin diskusi panel dan menulis laporan tersebut.

Laporan ini menggambarkan bagaimana teknologi tersebut memungkinkan organisasi seperti Defense Advanced Research Projects Agency AS untuk menguji cara untuk meningkatkan kewaspadaan mental dan kemampuan prajurit. Teknologi ini juga memungkinkan tentara untuk mengoperasikan persenjataan jarak jauh melalui interface mesin pikiran, dijelaskan laporan itu.

Penelitian ini juga dapat digunakan untuk gas dan elektronik yang dapat melumpuhkan pasukan musuh. Tapi hal ini berpotensi melanggar hak asasi manusia, mengganggu proses berpikir dan membuka ancaman untuk pembunuhan tanpa pandang bulu. Panel menyoroti hal itu, waktu pasukan keamanan Rusia mengakhiri pengepungan sandera di teater Moskow pada tahun 2002 dengan memenuhi tempat tersebut dengan fentanil, gas anestesi. Seiring dengan tewasnya pelaku, 125 sandera juga ikut tewas.

Konvensi Senjata Kimia masih tidak jelas, apakah inkapasitan tersebut adalah memang legal. Ambiquitas seperti ini harus diluruskan lagi, kata para panelis.
Sumber: newscientist
Pusing ya bacanya, saya juga sedikit pusing he... Mending baca yang ini: Teknologi Avatar Tentara AS