China telah menemukan semacam "backdoor" untuk mengakses 80 persen dari komunikasi dunia untuk mendapatkan informasi yang dikirimkan melalui internet dan database infrastruktur sensitif, seperti yang dituliskan oleh seorang analis senior pertahanan Pentagon.
F.Micahel Maloof, yang sekarang menulis untuk WND, mengutip Huawei Technologies C0 Ltd dan ZTE Corporation yang adalah perusahaan pemerintah dan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dapat menggunakan "backdoor" ini untuk mendapatkan akses ke informasi di seluruh dunia melalui jaringan komersial yang telah diinstal oleh setiap produsen elektronik China.
F.Micahel Maloof, yang sekarang menulis untuk WND, mengutip Huawei Technologies C0 Ltd dan ZTE Corporation yang adalah perusahaan pemerintah dan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dapat menggunakan "backdoor" ini untuk mendapatkan akses ke informasi di seluruh dunia melalui jaringan komersial yang telah diinstal oleh setiap produsen elektronik China.
"Kedua perusahaan tersebut telah memberikan China remote akses "backdoor" elektronik melalui peralatan yang telah mereka instal dalam jaringan telekomunikasi di 140 negara. Perusahaan telekomunikasi China menempati peringkat ke 45 dari seluruh operator telekomunikasi terbesar di dunia," tulis Maloof.
Pejabat Pemerintah AS menyadari ancaman ini. Komite Intelijen AS telah ditugaskan untuk menyelidiki dua perusahaan China ini. Departemen Perdagangan AS telah melarang Huawei untuk membangun jaringan nirkabel nasional, Maloof mengatakan.
Bahaya cyber dari China sangatlah berbahaya dan harus segera diantisipasi. Ini juga mengingatkan kita kepada kasus temuan 1.800 perangkat elektronik China di dalam peralatan penting militer AS seperti sistem pertahanan rudal dan sensor intelijen. Sebuah genderang perang untuk kesadaran dunia maya bagi Pentagon.