Selasa, April 14, 2020

Kapal Fregat vs Perusak : Apa Perbedaan Keduanya?

Kapal perusak kelas Daring Inggris
HMS Dragon, kapal perusak kelas Daring Tipe 45 Angkatan Laut Kerajaan Inggris di Selat Inggris dekat dengan pelabuhannya di Portsmouth, 30 Agustus 2011. (Foto: Wiki Common)

Kapal perang menjadi bagian penting dari armada kapal permukaan setiap angkatan laut di dunia. Kapal perang muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran tergantung pada kemampuan dan fungsinya. Dua jenis kapal perang yang umum digunakan di sebagian besar angkatan laut adalah kapal fregat (frigate) dan perusak (destroyer). Apa perbedaan kedua kapal ini?

Fregat dan perusak adalah dua kapal perang yang paling umum dalam suatu angkatan laut. Keduanya didesain untuk bermanuver dengan cepat dan dapat digunakan untuk mengawal dan melindungi kapal yang lebih besar dari ancaman udara, permukaan, dan bawah air. Kemiripan antara fregat dan perusak telah menyebabkan kerancuan di banyak angkatan laut dunia, termasuk di Eropa.

Faktanya, fregat lebih banyak dan lebih umum, dengan hampir setiap angkatan laut di dunia memilikinya sebagai bagian dari armada angkatan lautnya, sementara hanya 13 negara yang memiliki kapal perusak, menurut Global Fire Power Index 2019.

Kapal fregat tipe 054 China
Fregat tipe 054A China menembakkan rudal anti-kapal selama latihan. (Foto: Simon Yang / Flickr user)

Hampir setiap angkatan laut memiliki fregat
Dari 55 negara yang memiliki fregat, China memimpin dengan kepemilikan 52 unit di tiga kelas berbeda, diikuti - cukup mengejutkan - oleh Taiwan yang memiliki 24, dan AS dengan 22 unit.

Kapal perusak tidak seumum fregat, hanya segelintir angkatan laut dunia yang memiliki jenis kapal perang ini. Angkatan Laut AS memiliki kapal perusak terbanyak dengan total 68 yang dioperasikan saat ini. Jepang berada di posisi kedua dengan 37, diikuti oleh China, yang memiliki 33 kapal.

Beberapa negara lain, seperti Spanyol dan Jerman, secara resmi tidak memiliki kapal perusak walaupun banyak dari kapal fregat mereka hampir identik dengan apa yang negara lain sebut sebagai kapal perusak.

Fregat kelas Sachsen Jerman
Fregat kelas Sachsen Jerman. (Foto: Bundeswehr)

Kapal perusak biasanya lebih besar
Kapal perusak dibuat dalam berbagai ukuran. Kapal perusak yang lebih kecil, seperti kelas Daring Tipe 45 Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan kelas Sovremenny Proyek 956 Rusia, berukuran panjang sekitar 150 m, dengan lebar sekitar 17-18 m.

Lalu ada kapal perusak kelas Zumwalt Angkatan Laut AS yang memiliki panjang 190 m dengan lebar 24,6 m. Kelas Zumwalt memiliki bobot benaman hampir 16.000 ton, menjadikannya dua kali lipat lebih besar dari bobot benaman kapal perusak kecil yang sekitar 8.000 ton pada muatan penuh.

Sementara ukuran fregat sangat bervariasi, banyak fregat teratas seperti kelas Admiral Gorshkov Rusia dan kelas Sachsen Jerman lebih kecil daripada kapal perusak, berukuran panjang sekitar 130 m - 150 m, dengan lebar yang hampir sama dengan kapal perusak.

Menurut Dr. Sidharth Kaushal, seorang peneliti di Royal United Services Institute untuk Studi Pertahanan dan Keamanan, mengatakan bahwa perbedaan utama antara fregat dan kapal perusak adalah pada ukuran dan fungsinya.

Karena ukurannya lebih besar, kapal perusak dapat lebih mudah membawa dan menghasilkan tenaga untuk radar resolusi tinggi yang lebih kuat dan lebih banyak tabung peluncuran vertikal. Dengan demikian kapal perusak memiliki sistem pertahanan udara yang lebih baik dan rudal yang lebih banyak dan bervariasi untuk pasukan seperti kelompok tempur kapal induk dan biasanya memang ditugaskan untuk fungsi ini.

Sedangkan fregat biasanya digunakan sebagai kapal pengawal untuk melindungi jalur komunikasi laut atau sebagai komponen tambahan dari kelompok tempur, berbeda dengan kapal perusak yang umumnya diintegrasikan ke dalam kelompok tempur kapal induk sebagai komponen pertahanan udara atau digunakan untuk menyediakan pertahanan udara teritorial.

Fregat Admiral Gorshkov Rusia
Fregat Admiral Gorshkov Rusia. (Foto: Military Watch Magazine)

Kapal perusak lebih cepat
Fregat pada umumnya lebih lambat daripada kapal perusak, meskipun di zaman modern ini tidak ada lagi perbedaan yang signifikan. Salah satu fregat yang berkecepatan tinggi adalah kelas Shivalik Angkatan Laut India yang disebut-sebut mampu melakukan perjalanan hingga 32kn (59km/jam) dengan kecepatan maksimal, sementara yang lain berkisar antara 26-30kn (48-55km/jam).

Meskipun ukurannya mengesankan, kapal perusak kelas Zumwalt Angkatan Laut AS hanya mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 30kn (56 km/jam), sedikit lebih lambat dari kelas Sovremenny Rusia dan kelas Daring Kerajaan Inggris yang ukurannya lebih kecil,yang memiliki kecepatan maksimal rata-rata 32kn (59km/jam). Tapi kelas Zumwalt masih secepat - jika tidak lebih cepat - daripada kebanyakan fregat.

Kapal perusak modern saat ini pada umumnya berkecepatan maksimal pada sekitar 33kn (61km/jam), sedangkan kapal perusak tercepat yang pernah tercatat adalah Le Terrible Angkatan Laut Perancis yang mencapai 45,1kn (83,5km/jam) selama uji coba laut pada tahun 1935.

Perusak kelas Zumwalt AS
USS Zumwalt tiba di pelabuhannya di San Diego. (Foto: Petty Officer Kelas Tiga Emiline L. M. Senn)

Senjata dan kemampuan peperangan elektronik (EW)
Baik fregat maupun kapal perusak dipersenjatai dengan senjata dan sistem pertahanan terbaru, yang sangat penting untuk melakukan pengawalan dan peran mereka.

Sebagian fregat, seperti kelas Duke Angkatan Laut Kerajaan Inggris, memiliki kemampuan khusus anti-kapal selam (ASW) dan dilengkapi dengan peralatan sonar dan torpedo yang ditingkatkan.

Fregat dengan penyempurnaan kemampuan ASW akan memiliki helipad dan hanggar untuk mengakomodasi helikopter yang mampu mengidentifikasi dan menyerang kapal selam menggunakan torpedo dan depth charges (senjata yang dijatuhkan dan diledakkan di dekat kapal selam).

Kelas Duke dilengkapi dengan dua tabung torpedo Sting Ray dan dapat mengakomodasi helikopter Westland Lynx yang dipersenjatai dengan dua torpedo atau Westland Merlin dengan empat torpedo.

Fregat kelas Duke Inggris
HMS Sutherland, fregat kelas Duke Tipe 23 Angkatan Laut Kerajaan Inggris. (Foto: Royal Navy)

Fregat ukurannya lebih kecil dan memiliki kemampuan pertahanan udara terbatas untuk diri mereka sendiri dan kapal terdekat, tetapi tidak terlalu cocok untuk pertahanan udara teritorial.

Fregat cenderung digunakan untuk peran anti-kapal selam serta memberikan pertahanan udara jarak pendek sebagai bagian dari kelompok tempur kapal permukaan.

Beberapa kapal perusak telah dimodifikasi secara khusus untuk meluncurkan rudal anti-kapal dan anti-pesawat. Kelas Zumwalt dan Arleigh Burke Angkatan Laut AS memiliki kemampuan ini, seperti halnya kelas Daring Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan kelas Sovremenny Rusia.

Ambil contoh, misalnya, sistem pertahanan komprehensif Sea Viper kelas Daring memungkinkan Angkatan Laut Kerajaan Inggris untuk melacak target dari jarak 400 km menggunakan array aktif yang dipindai secara elektronik Sampson, dan 48-cell Sylver Vertical Launching System (VLS) dengan rudal permukaan ke udara Aster 15 dan Aster 30.

Kelas Zumwalt raksasa hadir dengan 20 modul Mk57 VLS dengan 80 tabung peluncuran, dan dapat menembakkan rudal Sea Sparrow Evolved dan rudal jelajah subsonik Tactical Tomahawk.

KRI R.E. Martanidata 331 TNI AL
Fregat KRI R.E. Martadinata (331) TNI AL bersiap menerima bahan bakar dari kapal tangki USNS Rappahannock (T-AO-204) Angkatan Laut AS, tidak terlihat, di Laut Cina Selatan, 21 Mei 2018. (Foto: US Navy)

Perbedaan biaya fregat dan perusak
Sangat sulit untuk menentukan harga satuan dari kelas kapal tertentu, apalagi jenis kapal. Namun, berikut adalah beberapa perkiraan kapal yang paling mahal.

Kapal perusak termahal di dunia adalah kelas Zumwalt Angkatan Laut AS. Model pertama, DDG-1000, harganya sekitar $ 4,2 milyar menurut USNI News, $ 3,8 milyar untuk biaya teknik yang tidak berulang dan tambahan $ 400 juta untuk pasca pengiriman dan perlengkapan. Kapal kedua dan ketiga diperkirakan lebih murah, masing-masing $ 2,8 miliar dan $ 2,4 miliar. Ini mahal dibandingkan dengan kapal perusak kelas Daring Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang dihargai sedikit di atas £ 1 miliar ($ 1,36 miliar).

Sebaliknya, kapal fregat jauh lebih hemat biaya. Kelas Duke Angkatan Laut Kerajaan Inggris dihargai sekitar £ 130 juta ($ 163 juta) per kapal, sementara fregat Tipe 31 diperkirakan pada tahun 2017 menelan biaya sekitar £ 250 juta ($ 313 juta) per unit, menurut lembar fakta Pemerintah Inggris.

Kelas Sachsen Angkatan Laut Jerman adalah salah satu kelas fregat paling mahal, harnya sekitar € 2,1 miliar ($ 2,4 miliar) untuk total tiga kapal.*