Pabrikan senjata nasional PT Pindad telah berhasil mengembangkan tank tempur medium canggih. Serangkaian uji coba tank juga telah dilalui dengan baik.
27 Agustus 2018 lalu adalah hari yang bersejarah bagi PT Pindad dan bangsa Indonesia. Hari itu medium tank buatan anak bangsa berhasil lulus uji penembakan. Dentuman demi dentuman meriam kaliber 105 mm dari medium tank Pindad memecah kesunyian kawasan Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikf) di Cipatat, Jawa Barat.
Sesungguhnya tidak mudah menembak sasaran sejauh 1.300 meter seperti yang dilakukan medium tank Pindad. Sebab selain sasaran statis, medium tank yang baik juga harus mampu menembak sasaran yang bergerak. Bahkan tank hasil kerjasama Indonesia dan Turki itu harus bisa menembak tepat sambil bermanuver.
Namun, kecanggihan sistem turet meriam itu terbukti dari 14 peluru yang ditembakkan semuanya berhasil mengenai sasaran. Hal ini membuat Pindad yakin tank buatan mereka akan bersaing dengan tank-tank buatan negara maju.
Cita-cita Pindad akan medium tank ini sebenarnya tidak muluk, yaitu agar TNI terutama TNI AD mau menggunakan produk mereka. Apalagi TNI AD saat ini sedang membangun divisi Kostrad baru yang membutuhkan setidaknya satu batalion atau sekira 50 tank. Belum lagi adanya kebutuhan menggantikan tank tua yang hingga kini masih dioperasikan.
Kementerian pertahanan juga disebut sudah menyiapkan anggaran untuk membeli 44 medium tank untuk tahap awal dari alokasi APBN 2018-2019.
Sembari menyiapkan anggaran produksi massal, TNI AD berencana mulai melatih awak medium tank. Dibanding Leopard atau MBT, sebenarnya tank ini tidak berbeda jauh, jadi pengguna akan cepat mengoperasikannya.
Adapun uji tembak ini merupakan langkah terakhir sebelum mendapatkan sertifikasi dari Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI AD. Sebelumnya, tank medium Pindad menjalani serangkaian uji coba seperti uji mobilitas dan daya tahan dari ledakan. Jika sertifikat sudah dimiliki, langkah selanjutnya adalah produksi massal.
Penelitian untuk medium tank sebenarnya telah dilakukan PT Pindad sejak 2013. Pengembangan yang berlangsung cukup lama ini akhirnya menghasilkan alutsista yang berkualitas. Dan tank tersebut telah lolos dalam berbagai uji coba.
Tridaya sakti adalah doktrin kavaleri yang berarti daya gerak, daya tembak dan daya kejut. Karena itu tank sebagai sistem senjata utama satuan kavaleri harus memiliki kemampuan mobilitas tinggi dan gempuran yang mematikan serta dapat melindungi awaknya dari serbuan musuh. Inilah yang menjadi poin utama dalam pengembangan medium tank oleh PT Pindad. Dengan bekerjasama dengan perusahaan FNSS turki yang telah berpengalaman dalam membuat tank, Pindad akhirnya berhasil membuat medium tank.
Bukan urusan mudah untuk membangun sebuah tank canggih. Pindad membutuhkan waktu bertahun-tahun mulai dari mencari ide dasar, desain hingga akhirnya membuat prototipe (purwarupa). Akhirnya medium tank ini muncul pertama kali pada hari ulang tahun TNI pada 2017 lalu.
Medium tank Pindad ini berbobot sekitar 35 ton dengan 3 awak. Senjata utamanya adalah meriam kaliber 105 mm dengan sistem pengisian otomatis ditambah senjata sekunder senapan mesin kaliber 7,62 mm. Layaknya tank modern, tank ini juga dilengkapi sistem pembidik laser dan inframerah sehingga dapat menembak dengan tepat dalam segala kondisi baik siang maupun malam hari. (fr)