Pada 6 Juli, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Amir (Emir) Qatar, mengatakan dia telah membahas pembelian sistem pertahanan udara S-400 Triumf Rusia dengan Presiden Vladimir Putin, tetapi belum ada keputusan yang diambil.
Kabar yang menyebutkan bahwa Qatar sudah sangat dekat dengan pembelian sistem rudal S-400 Triumf (Kode NATO: SA-21 Growler) telah membuat Arab Saudi khawatir, sehingga Arab Saudi melobi keras Qatar agar menghentikan pembelian.
Bahkan bulan lalu Arab Saudi dilaporkan memberikan peringatan akan mengambil tindakan militer jika Qatar melanjutkan pembelian S-400.
"Saya tidak ingin membahasnya lebih rinci," kata Amir Tamim bin Hamad Al-Thani saat konferensi pers di Paris setelah berbicara dengan Presiden Emmanuel Macron ketika ditanya tentang masalah itu. "Tidak ada kesepakatan. Memang benar kami mendiskusikannya, kami membicarakannya."
Pada Juni 2017, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan sekutu lainnya memutuskan hubungan dengan Qatar dan memulai blokade ekonomi atas tuduhan bahwa negara itu mendukung terorisme dan rival regional Iran.
S-400 adalah sistem pertahanan permukaan-ke-udara generasi baru yang dikembangkan oleh Rusia dan dianggap oleh negara-negara NATO sebagai ancaman terhadap pesawat dan rudal mereka.
Rusia telah menempatkan S-400 di Suriah dan juga sedang dalam pembicaraan untuk menjualnya kepada anggota NATO Turki. Amir Qatar terakhir kali bertemu Putin pada bulan Maret di Moskow, dan mereka diatur untuk mengadakan pembicaraan lagi selama tahap akhir Piala Dunia di Rusia. (FR)