Minggu, Juli 15, 2018

Pakistan Akhirnya Pilih Heli Serang T129 Turki

T-129 ATAK

Pakistan dan Turki pada hari Jumat menandatangani kesepakatan untuk 30 helikopter serang T129 ATAK Turkish Aerospace Industries, menurut sebuah pernyataan dari sumber di Kementerian Pertahanan Turki.

T129 adalah pengembangan dari Agusta A129 Mangusta Italia, pengembangan diantaranya sensor, senjata, dan mesin yang kuat untuk beroperasi di ketinggian tinggi dan kondisi panas.

Pakistan saat ini memiliki helikopter serang Cobra AH-1F (pembelian tahun 1980-an), yang tidak hanya sudah tua tetapi juga tidak mampu beroperasi dengan baik dataran tinggi pegunungan Hindu Kush yang memisahkan Afghanistan dan Pakistan.

T129 telah diuji secara ekstensif di Pakistan pada puncak musim panas tahun 2016 lalu, dan seorang pejabat TAI pada waktu itu menyatakan bahwa mereka sangat terkejut dengan betapa kerasnya kondisi tersebut. Namun, mereka senang dengan hasil uji coba T129, yang juga sangat mengesankan Angkatan Darat Pakistan.

China sebelumnya juga mengirimkan tiga dari helikopter tempur CAIC Z-10 untuk diuji di Pakistan, tetapi tampaknya mereka gagal membuat Angkatan Darat Pakistan terkesan dan akhirnya dikembalikan ke China. Rusia juga pernah mengirimkan helikopter Mil Mi-35M Hind ke Pakistan di awal tahun ini.

Kunci kinerja penerbangan T129 adalah mesin turboshaft LHTEC CTS800-4A kembarnya, mesin yang sama yang menggerakkan helikopter serang 12 AH-1Z Viper yang dipesan Pakistan dari AS. Keseragaman mesin ini menjadi salah satu alasan mengapa Pakistan lebih memiliki T129.

Indikasi paling awal bahwa T129 akan dimiliki Pakistan adalah ketika tiga helikopter itu turut ambil bagian dalam parade Pakistan 23 bulan Maret lalu.


Hanya sedikit informasi mengenai kontrak, tetapi kontrak T129 secara luas dilaporkan bernilai sekitar $ 1,5 miliar, menjadikannya salah satu penawaran ekspor pertahanan tunggal terbesar Turki hingga saat ini.

Laporan media Turki menyatakan kesepakatan itu juga mencakup amunisi, logistik, suku cadang dan pelatihan. Paket senjata kemungkinan akan mencakup rudal Roketsan Cirit 70mm laser-guided dan rudal anti-tank jarak jauh UMTAS.

Turki sebelumnya menawarkan untuk mendirikan fasilitas perakitan di Pakistan sebagai bagian dari upaya untuk mempermanis kesepakatan, tapi belum ada tindak lanjut. Namun, laporan yang mengungkapkan helikopter akan dikirimkan secara bertahap selama lima tahun, berarti menunjukkan tidak adanya perakitan oleh Pakistan dalam kesepakatan. (ART/DN)