Selasa, Juli 10, 2018

Miliaran Dolar Peningkatan Anggaran Pertahanan Jerman 2019

Angkatan Darat Jerman

Perkiraan anggaran pertahanan Jerman menunjukkan peningkatan multimiliar dolar untuk 2019. Beberapa tahun belakangan, militer Jerman menghadapi kekurangan peralatan tempur serta tekanan dari sekutu NATO-nya, terutama Amerika Serikat, yang mengkritik negara-negara NATO karena melanggar komitmen untuk menyisihkan 2% PDB untuk pertahanan.

Anggaran pertahanan Jerman 2019 yang diusulkan, yang akan disajikan oleh Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz, dilaporkan sebesar $ 51,2 miliar. Ini bukan hanya $ 4,7 miliar lebih banyak dari yang direncanakan untuk dibelanjakan militer Jerman pada 2018, tetapi juga melebihi perkiraan kenaikan yang diusulkan untuk 2019 yang sebesar $ 785 juta.

Menurut surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung, karena perkiraan pajak terbaru memprediksi pendapatan pemerintah jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan, Scholz menjanjikan lebih banyak uang untuk militer, sejalan dengan keinginan Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen.

Anggaran pertahanan telah menjadi salah satu sumber perselisihan utama antara SPD dan Merkel CDU/CSU, yang membentuk pemerintahan koalisi besar di Jerman. Proposal anggaran militer sebelumnya sangat ditentang oleh Ursula von der Leyen: dia mengkritiknya karena jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan militer negara itu.

Jerman mempertahankan belanja pertahanan hanya 1,2 persen dari PDB dalam beberapa tahun terakhir. Ursula von der Leyen mengumumkan bahwa negara itu akan meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 1,5 persen dari PDB pada 2025, masih 0,5% di bawah pangsa target.

Sementara Jerman dijadwalkan untuk mengambil alih komando pasukan penanggulangan krisis NATO pada 2019, militernya menghadapi kekurangan pasokan militer dasar. "Kurang dari setengah dari total 224 tank Leopard 2 yang siap untuk dikerahkan dan hanya lima dari 13 fregat Angkatan Laut yang layak berlayar," menurut Kementerian Pertahanan Jerman.

Daftar kekurangan juga terjadi pada pesawat tempur, pilot (karena pengurangan jumlah), dan hanya beberapa saja dari 128 Eurofighter Typhoon yang siap untuk menjalani misi tempur. Proporsi yang sama untuk airlilfter A-400M baru.

Bersama beberapa anggota NATO lainnya, Jerman saat ini berada di bawah tekanan Presiden AS Donald Trump, karena menghabiskan kurang dari 2 persen dari kebutuhan PDB, yang anggota NATO setujui pada tahun 2014 silam. The New York Times melaporkan pada 2 Juli bahwa Presiden AS Donald Trump telah menyurati para pemimpin beberapa negara NATO, termasuk Belgia, Kanada, Jerman, dan Norwegia, yang isinya menunjukkan ekspresi ketidakpuasan Washington atas ketidakpatuhan negara-negara tersebut terhadap komitmen mereka untuk meningkatkan belanja pertahanan.

Jerman sendiri mendapatkan teguran khusus dari Trump: "Seperti yang kita diskusikan selama kunjungan Anda pada bulan April, muncul rasa semakin frustrasi di Amerika Serikat bahwa beberapa sekutu belum melangkah seperti yang dijanjikan ... (lanjutan) Jerman underspending pada pertahanan yang dapat merusak keamanan aliansi dan memberikan validasi pada sekutu (NATO) lain untuk juga tidak memenuhi komitmen belanja militer mereka, karena orang lain melihat Anda sebagai teladan, "tulis Trump dalam suratnya kepada Kanselir Jerman Angela Merkel. (FR)