Rabu, Juli 04, 2018

Lihat UAV Ini Menabrak Fasilitas Nuklir Prancis

UAV Greenpeace ditabrakkan ke fasilitas nuklir Prancis

PARIS - Greenpeace menerbangkan drone ringan yang didandani ala Superman pada 3 Juli, menabrakkannya ke pembangkit listrik tenaga nuklir dekat Lyon, Prancis tengah, dalam upaya untuk menunjukkan kerentanan instalasi nuklir.

"Penerbangan dan tabrakan pesawat tak berawak ini menunjukkan bagaimana wilayah udara tidak terlindungi dengan baik," kata organisasi nonpemerintah itu dalam sebuah pernyataan. Operasi itu bertujuan untuk menunjukkan kurangnya keamanan stasiun tenaga nuklir, LSM itu menambahkan.


Sebelumnya Greenpeace juga pernah melakukan operasi untuk menunjukkan kerentanan pembangkit listrik tenaga nuklir Prancis, tetapi ini adalah pertama kalinya Greenpeace menggunakan pesawat tak berawak untuk menegaskan lemahnya keamanan di udara dan fasilitas nuklir Prancis.

Operator Greenpeace menerbangkan dua UAV, UAV yang satunya hanya mengikuti dan memfilmkan drone utama, yang terbang langsung ke dinding bangunan yang menyimpan bahan bakar uranium bekas.

Operasi itu menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir "mudah diakses dan sangat rentan terhadap serangan eksternal," kata Greenpeace. Situs-situs nuklir ini, yang dirancang pada tahun 1970-an, tidak dibangun untuk menahan tabrakan pesawat terbang, bertentangan dengan apa yang diklaim perusahaan listrik Electricité de France, kata LSM itu.

Di lain pihak, EDF mengklaim bahwa dua drone tersebut telah terdeteksi, terlacak dalam penerbangannya dan paramiliter Gendarmerie telah mencegat salah satu UAV.

"Overflight drone tidak menghadirkan ancaman terhadap keamanan," kata EDF. Namun, gugatan tetap akan diajukan terhadap Greenpeace, tambah perusahaan itu.

EDF mengoperasikan 19 pembangkit listrik tenaga nuklir, mencerminkan keputusan Prancis untuk membangun kemampuan energi atom domestik yang kuat dalam menanggapi embargo minyak 1973 yang diadopsi oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (APEC) Arab. (DFN)