Seorang wajib militer Rusia yang dipukuli oleh tentara saat perpeloncoan diberikan ganti rugi sebesar 750 ribu rubel (USD 20 ribu) oleh pengadilan di wilayah Ural, kota Chelyabinsk, Rusia, kantor berita RIA Novosti melaporkan.
Dilansir RIA Novosti, pengadilan mengatakan dalam sebuah pernyataannya pada hari Selasa bahwa wajib militer yang direkrut yaitu Yevgeny Mikhailov, mengalami cedera terbuka "craniocerebral" akibat pemukulan yang terjadi di barak di kota Ural Mountain, Chebarkul, pada musim panas 2011.
Karena cedera otak tersebut, Mikhailov dinyatakan tidak layak untuk bertugas dan diberhentikan dari militer. Sejak itu Mikhailov dinyatakan cacat.
Militer Rusia sudah sejak lama terganggu dengan sistematis perpeloncoan, terutama kepada wajib militer yang baru direkrut, yang merupakan tradisi warisan era Uni Soviet.
The Union of the Committees of Soldiers’ Mothers Rusia mengatakan menerima ratusan laporan setiap tahunnya soal kekerasan yang terjadi saat perpeloncoan. Meskipun begitu, petinggi militer Rusia mengatakan fenomena perpeloncoan tersebut sudah berkurang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
(Gambar via rferl)