Sabtu, Desember 15, 2012

Sejarah Hari Juang Kartika TNI AD

Makodam IV/Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, hari ini Sabtu, 15 Desember 2012, memperingati hari Juang Kartika. Hari Juang Kartika TNI-AD adalah tanggal khusus yang khusus diperingati untuk mengenang Pertempuran Ambarawa. Sebelumnya bernama Hari Infanteri. 

Perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) - sekarang TNI - yang dipimpin Jenderal Soedirman pada pertengahan Desember 1945 membuat tentara sekutu terjepit dan akhirnya mundur dari Ambarawa menuju Semarang. Walaupun dihadang dengan seluruh kekuatan persenjataan modern serta kemampuan taktik dan strategi sekutu, para pejuang RI tak pernah gentar sedikit pun. Mereka melancarkan serangan dengan gigih seraya melakukan pengepungan ketat di semua penjuru kota Ambarawa. Dengan gerakan pengepungan rangkap ini sekutu benar-benar terkurung.

Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman sebagai pemimpin pasukan menegaskan perlunya mengusir tentara sekutu dari Ambarawa secepat mungkin. Sebab sekutu akan menjadikan Ambarawa sebagai basis kekuatan untuk merebut Jawa Tengah. Dengan semboyan ”Rawe-rawe rantas malang-malang putung, patah tumbuh hilang berganti”, pasukan TKR memiliki tekad bulat membebaskan Ambarawa atau dengan pilihan lain gugur di pangkuan ibu pertiwi.

Peristiwa Pertempuran Ambarawa

Serangan pembebasan Ambarawa yang berlangsung selama empat hari empat malam, dilancarkan oleh TKR dengan penuh semangat pantang mundur. Dari tanggal 12 Desember hingga 15 Desember 1945, para pejuang tidak menghiraukan desingan-desingan peluru maut lawan.

Letusan tembakan sebagai isyarat dimulainya serangan umum pembebasan Ambarawa terdengar tepat pukul 4.30 WIB pada tanggal 12 Desember 1945. Pejuang yang telah bersiap-siap di seluruh penjuru Ambarawa mulai merayap mendekati sasaran yang telah ditentukan, dengan siasat penyerangan mendadak secara serentak di segala sektor.

Pertempuran Ambarawa
Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
Seketika, dari segala penjuru Ambarawa penuh suara riuh desingan peluru, dentuman meriam, dan ledakan granat. Serangan dadakan tersebut diikuti serangan balasan musuh yang kalang kabut.

Sekitar pukul 16.00 WIB, Jalan Raya Ambarawa, Semarang, berhasil dikuasai TKR dan pengepungan musuh dalam kota Ambarawa berjalan dengan sempurna. Terjadilah pertempuran jarak dekat. Musuh mulai mundur pada tanggal 14 Desember 1945. Persediaan logistik maupun amunisi musuh sudah jauh berkurang. Akhirnya, pasukan sekutu mundur dari Ambarawa sambil melancarkan aksi bumi hangus pada tanggal 15 Desember 1945, pukul 17.30 WIB.

Pertempuran berakhir dengan kemenangan gemilang dari TKR. Benteng pertahanan sekutu yang tangguh berhasil direbut pasukan TKR. Untuk memperingati hari bersejarah itu, maka setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri. Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 163/1999, Hari Infanteri kemudian diganti dengan nama Hari Juang Kartika. Selain itu, di Ambarawa juga didirikan sebuah monumen yang diberi nama Palagan Ambarawa.

Sumber: Wikipedia