Sabtu, Desember 22, 2012

PT Lundin Buat KRI Klewang Kedua pada Awal 2013

KRI Klewang-625

PT Lundin Industry Invest, perusahaan pembuat kapal perang asal Banyuwangi, Jawa Timur, akan memulai pembuatan KRI Klewang kedua pada Januari 2013. "Semoga awal 2013 bisa dimulai," kata Direktur PT Lundin, Lizza Lundin dalam pesan pendeknya, Kamis (20/12).

Menurut Lizza, KRI Klewang kedua akan dibuat dengan menggunakan bahan yang sama dengan yang digunakan saat pembuatan KRI Klewang pertama, yaitu komposit karbon. Namun dilengkapi dengan teknologi anti terbakar sehingga diharapkan peristiwa kebakaran yang menimpa KRI Klewang pertama tidak terulang.

Mengenai desain dan asal bahan yang akan dipakai dalam pembuatan KRI Klewang kedua, Lizza enggan menjelaskan secara detail. "Masih rahasia," katanya.

KRI Klewang 625 yang merupakan proyek pertama pesanan TNI Angkatan Laut terbakar Jumat sore, 28 September 2012 lalu. Hasil penyelidikan PT Lundin menyebutkan terbakarnya kapal tersebut karena korsleting listrik saat pemasangan mesin dan instalasi listrik dari galangan ke kapal. Kapal ini terbakar sebelum diserahterimakan kepada TNI AL, jadi sepenuhnya masih menjadi tanggung jawab PT Lundin.
PT Lundin mengklaim teknologi komposit karbon merupakan yang pertama di Asia
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada Timur (Koarmatim) Surabaya, Letnan Kolonel Yayan Sugiana, menolak berkomentar ihwal pembuatan KRI Klewang dua. Yayan beralasan kewenangan pengadaan alutsista ada di Kementerian Pertahanan. "Saya tidak berhak menjawab, karena kami hanya sebagai pengguna," ucapnya.

KRI Klewang 625 sebelumnya didesain sebagai kapal cepat rudal berlambung tiga (trimaran). Kapal yang dibangun dengan biaya Rp 114 miliar ini menggunakan teknologi mutakhir berbahan komposit karbon. PT Lundin mengklaim teknologi komposit karbon merupakan yang pertama di Asia. Kelebihannya, kapal lebih ringan dan irit bahan bakar sehingga bisa melesat dengan kecepatan hingga 30 knot. Selain itu, KRI Klewang memiliki fitur siluman, jadi sulit terdeteksi oleh radar. Sayang kapal berteknologi tinggi ini terbakar sebelum dioperasikan oleh TNI AL. Kapal sepanjang 63 meter itu ludes terbakar tanpa menyisakan sesuatu.

PT Lundin memulai pembuatan Klewang pada 2007 dengan melakukan riset ke sejumlah negara. Pembuatannya baru dilakukan pada 2009. Proyek ini didanai dari APBN 2009 hingga APBN 2011 senilai total Rp 114 miliar.

Sumber: Tempo