Rabu, Januari 30, 2013

Kapal Perang TNI AL Bombardir Pulau Gundul

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jajaran Koarmatim, membombardir Pulau Gundul yang berada di sebelah utara Semarang, Selasa, 22 Januari 2013. Pulau tak berpenghuni itu menjadi sasaran tembak meriam-meriam kapal perang TNI AL, yang sedang melakukan manuver lapangan gladi tempur laut di wilayah itu. Pulau Gundul merupakan daerah latihan TNI AL, berada di sekitar perairan Laut Jawa.

Dentuman meriam dari kapal perang secara bertubi-tubi, menghujam Pulau tak berpenghuni itu. Kompetisi artileri menggunakan senjata kapal perang, meriam kaliber 76 mm, dengan jarak tembak dari kapal menuju sasaran Pulau Gundul sejauh kurang lebih 5,1 mil laut.

Kapal Perang TNI AL Bombardir Pulau Gundul

Unsur kapal perang yang terlibat adalah, KRI Slamet Riyadi 352, KRI Oswald Siahaan 354, KRI Abdul Halim Perdana Kusuma 355, KRI Sultan Hasanuddin 366, KRI Sultan Iskandar Muda 367, KRI Fans Kaisiepo 368, KRI Lambung Mangkurat 374, KRI Hasan Basri 382, KRI Mandau 621, KRI Badik 623, KRI Keris 624, KRI Hiu 804 dan KRI Layang 805 dengan melibatkan 1425 personel serta didukung oleh 2 (dua) Pesawat Udara (Pesud) jenis Cassa serta Helikopter BO-105.

Penembakan senjata artileri meriam kapal perang tersebut, merupakan tahapan puncak manuver lapangan Latihan Parsial I/2013. Gladi tempur laut ini dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim Kolonel Laut (P) Bambang Supriyadi, serta dipantau Tim penilai dari Komando Latihan (Kolat) Koarmatim.

Kompetisi artileri berlangsung, selama kurang lebih setengah hari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB. Selanjutnya seluruh unsur KRI, melakukan persiapan kembali menuju pangkalan Surabaya. Dalam perjalanan Lintas Laut (Linla) tersebut, kapal-kapal perang itu tetap membentuk formasi tempur sambil melakukan latihan peperangan laut, siang dan malam hari.

Kapal Perang TNI AL Bombardir Pulau Gundul

Adapun kegiatan serial Latihan Parsial I/2013 ini, di antaranya adalah latihan melewati medan ranjau, penembakan malam dengan senjata anti serangan udara atau Anti Air Rapid Open Fire Exercise (Aarofex) menggunakan meriam kaliber 20 mm, menembak malam Night Gunery Exercise (GUNEX) menggunakan meriam Kaliber 76 mm.

Tujuan dilaksanakan latihan ini adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan unsur operasional Koarmatim, dan memberikan rasa kebanggaan serta semangat bersaing secara positif. Keberhasilan operasional Latihan Parsial I/2013 ini, sebagai salah satu tolak ukur kesiapan operasional prajurit dan persenjataan Kapal Perang yang berada di jajaran Koarmatim.

Kapal Perang TNI AL Bombardir Pulau Gundul

Kapal Perang TNI AL Bombardir Pulau Gundul


Sumber : Dispenarmatim
Foto : Dispenarmatim