Sabtu, Januari 05, 2013

Kapal Penyapu Ranjau Bersihkan Ranjau di Maluku

KRI Pulau Rupat-712 kapal penyapu ranjau TNI AL
KRI Pulau Rupat-712, salah satu kapal penyapu ranjau TNI AL
Ambon, Maluku (ARTILERI) - Kapal penyapu ranjau (minesweeper ship) TNI AL akan dikerahkan untuk membersihkan ranjau-ranjau di teluk Dalam Ambon, Maluku, karena disana akan dibangun Jembatan Merah Putih. Seperti yang diketahui, masih banyak terdapat ranjau peninggalan Perang Dunia II di teluk itu.

Hal ini dikatakan oleh Jefry Pattiasina, Kepala Balai Jalan Nasional IX Maluku dan Maluku Utara, Jumat (4/1), dengan menyatakan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian PU dan telah menyurati Mabes TNI untuk mengerahkan kapal penyapu ranjau.

"Pembangunan fasilitas tersebut harus mempertimbangkan keselamatan pekerja maupun kerangka jembatan karena ranjau peninggalan Perang Dunia II itu sewaktu-waktu bisa saja meledak," ujar dia. Pembersihan ranjau akan dilaksanakan dalam waktu dekat agar realisasi pembangunan bentangan pendekat jembatan tersebut rampung sesuai jadwal, yakni di tahun ini.

Jembatan Merah Putih ini nantinya akan menghubungkan Galala Poka dan Ambon, sehingga bisa mempersingkat waktu tempuh dari kedua tempat itu dari sekitar 1,5 jam menjadi sekitar 20-30 menit, imbasnya akses ke Bandara Internasional Pattimura di Teluk Ambon menjadi lebih cepat.

Lokasi bandar udara Pattimura ini cukup unik, persis di ujung Teluk Ambon di mana sisi yang lain terletak Kota Ambon. Pemakai jasa penerbangan bisa mencapai Bandar Udara Internasional Pattimura melalui jalan darat menyusuri Teluk Ambon atau memotong perairan teluk itu memakai perahu cepat.

Dana pembangunan bentangan pendekat dialokasikan sebesar Rp.115 miliar oleh Kementerian PU melalui APBN 2012. Sedangkan APBN 2011 mengalokasikan Rp.150 miliar. Di Poka bentangan pendekat hampir rampung, sedangkan Galala sedang dirampungkan. Sementara itu, pembangunan bentang tengah jembatan Merah Putih sepanjang 300 meter, Kementerian PU mengalokasikan dana sebesar Rp.416,76 miliar dan diharapkan dapat segera digunakan pada tahun depan.

Foto : Satranarmatim