Sabtu, September 08, 2012

Teori Tenggelamnya Kapal Selam Kursk Rusia oleh Kapal Selam AS

Kursk

Agustus adalah bulan kelabu bagi Angkatan Laut Rusia. Pada tanggal 12 Agustus 2000, kapal selam nuklir "Kursk" tenggelam, pada 30 Agustus 2003 kapal selam "K-159" tenggelam di Laut Barents, pada 7 Agustus 2005 Batiskaf "AC-28" nyaris tenggelam di lepas pantai Kamchatka. Tenggelamnya "Kursk" 12 tahun lalu masih menjadi perdebatan hingga kini. Bagaimana ini bisa terjadi?

Kala itu, Pravda.Ru adalah salah satu media online pertama (jika bukan yang pertama) dari Rusia yang mengemukakan teori yang paling mengerikan dari "kematian" kapal selam rudal "Kursk" satu tahun setelah tragedi itu terjadi. Sekelompok ilmuwan konseptual Rusia berpikir bahwa kapal selam itu hancur akibat bertabrakan dengan kapal selam militer asing, mungkin Amerika. Mereka mengatakan bahwa laporan itu muncul di meja kerja para pejabat tinggi negara Rusia. Namun, belum ada tanggapan sejauh ini. Sampai hari ini, teori itu tidak sepenuhnya dibantah dan tidak juga di "amini."

K-141 "Kursk" adalah kapal selam jelajah pembawa rudal nuklir hasil dari Proyek 949A Antaeus Rusia. Kapal selam  ini dibangun di galangan kapal Severodvinsk Sevmash pada tahun 1992, dan ditugaskan pada tanggal 30 Desember 1994. Mulai tahun 1995 sampai 2000, "Kursk" bertugas di Armada Utara Rusia dan berbasis di Vidyaevo. Kapal selam ini tenggelam di Laut Barents, 175 kilometer dari Severomorsk pada kedalaman 108 meter dalam kecelakaan yang terjadi pada 12 Agustus 2000. Semua awak yang berjumlah 118 tewas. Dalam hal jumlah kematian, itu adalah kecelakaan terbesar kedua dalam sejarah pasca perang dari armada kapal selam Rusia setelah ledakan amunisi pada kapal selam B-37.

Segera setelah kecelakaan itu beberapa petinggi Angkatan Laut dan pejabat Rusia mengklaim bahwa "Kursk" dihantam torpedo oleh kapal selam Amerika. Kemudian, teori ini dibungkam karena untuk mendukung seorang pejabat. Para petinggi AL pun diperintahkan untuk tetap diam.

Namun, sutradara Jean-Michel Carré dalam film "The Kursk: A Submarine in troubled waters" yang ditayangkan pada tanggal 7 Januari 2005 di televisi Perancis, berpendapat bahwa "Kursk" terkena hantaman torpedo oleh kapal selam AS "Memphis." Menurut teorinya, "Kursk" sedang melakukan tes menembak dengan torpedo baru "Squall", dan tes tersebut diamati oleh dua kapal selam Amerika - "Toledo" dan "Memphis."

Tidak ada yang tidak biasa di sana - biasanya baik kapal selam Rusia maupun NATO menonton satu sama lain selama tes dan dalam kegiatan pelatihan tempur. Hal ini dapat dimengerti karena ini merupakan cara terbaik untuk melatih keterampilan tempur para pelaut. Terlebih lagi, hal itu dilakukan pada jarak yang aman.

"Toledo" datang persis dibawah bayang-bayang "Memphis." Di beberapa titik, "Kursk" dan "Toledo" bentrok dan untuk mencegah "Kursk" menembak "Toledo," "Memphis" menembak "Kursk." Beberapa pejabat pensiunan militer Rusia masih berfikir bahwa teori tersebut benar adanya. Sebelum kejadian, "Kursk" adalah kapal selam Rusia yang tidak membuat "nyaman" armada Angkatan Laut amerika dan NATO.
"Kemunculan tiba-tiba di Mediterania dari sang pembunuh kapal induk terbaru tersebut menyebabkan kepanikan di Angkatan Laut AS"
Pada bulan Agustus-Oktober 1999, kapal selam "Kursk" yang dijuluki NATO sebagai "the killer of aircraft carriers," berpartisipasi dalam pawai ke Samudera Atlantik dan Laut Mediterania setelah melakukan serangkaian uji tembak yang baik di bawah komando Angkatan Laut Rusia.

Kapal selam ini diam-diam masuk ke Mediterania melalui Gibraltar. The "Kursk" melakukan pengintaian rahasia terhadap kelompok Armada Keenam Angkatan Laut AS di Mediterania termasuk kapal induk "Theodore Roosevelt," yang digunakan melawan Serbia selama operasi NATO terhadap Yugoslavia. Selama kampanye di Mediterania, "Kursk" melakukan lima serangan konvensional pada target yang sebenarnya. Sebagai hasil dari kampanye tersebut, 72 anggota awak diberikan penghargaan oleh pemerintah Rusia. Faktanya, "Kursk" juga ke Yugoslavia.

Memphis
Memphis

Kemunculan tiba-tiba di Mediterania dari "pembunuh kapal induk" terbaru tersebut menyebabkan kepanikan di Angkatan Laut AS. Semua armada anti-kapal selam kekuatan negara-negara Mediterania NATO dilibatkan dalam pencarian "Kursk."

Namun, K-141 (Kursk) menghilang sama mendadak seperti kemunculannya, menimbulkan pukulan telak bagi kapal-kapal perang kebanggaan Amerika. Beberapa pejabat tinggi, termasuk komandan pertahanan zona Gibraltar, kehilangan pekerjaan, dan "Kursk" berikut komandannya pun naik ke peringkat "musuh pribadi Amerika." Komandan "Kursk", Gennady Lyachin, dianugerahi gelar pahlawan oleh Rusia.

Pada tahun 1999 kapten kru, komandan Lyachin, sedang mempersiapkan untuk perjalanan panjang baru. setelah runtuhnya Uni Soviet, Rusia tengah mempersiapkan kembalinya ke Laut Mediterania. Pada tanggal 30 Juli 2000, awak "Kursk" ambil bagian dalam parade militer-kelautan yang didedikasikan untuk Hari Armada di Severomorsk. Pada 15 Oktober 2000 kapal selam ini mengakses Laut Mediterania dari Severomorsk, namun tenggelam pada 12 Agustus.