Rudal anti-radiasi baru ini resmi sudah memasuki tahap produksi. Nama lengkapnya Advanced Anti-Radiation Guided Missile (AARGM), merupakan rudal jarak menengah dan rudal taktis supersonik yang diluncurkan dari udara (air launched).
"Sistem rudal baru ini benar-benar meningkatkan kemampuan perang kami," kata Cmdr. Chad Reed, wakil manajer program Anti-Radiation Missile (ARM). "AARGM akan membantu kita agar tetap aman selama perang dan memperpendek waktu yang kita habiskan dalam konflik."
"Sistem rudal baru ini benar-benar meningkatkan kemampuan perang kami," kata Cmdr. Chad Reed, wakil manajer program Anti-Radiation Missile (ARM). "AARGM akan membantu kita agar tetap aman selama perang dan memperpendek waktu yang kita habiskan dalam konflik."
AARGM |
Angkatan Laut AS membuktikan kemampuan AARGM selama uji operasional dan evaluasi awal pada awal 2012. Setelah kesuksesan uji coba, dilanjutkan dengan pelatihan untuk armada dan kru pada bulan Juni lalu. Sebuah skuadron F/A 18 Super Hornet dari Korps Marinir AS akan menjadi unit pertama yang beroperasi dengan menggunakan AARGM.
Rudal Anti-radiasi baru ini mengatasi kesenjangan kemampuan saat ini dimana Angkatan Laut AS menyebarkan dan mengoperasikan rudal udara-ke-darat yang ada yaitu High-speed Anti-Radiation Missile (HARM). Secara khusus, AARGM akan kembali mengalahkan rudal-rudal yang dikembangkan musuh AS untuk mengatasi rudal HARM, digunakan sejak tahun 1980-an. AARGM akan dilengkapkan pada jet tempur FA-18C/D, FA-18E/F, EA-18G Angkatan Laut AS dan Jet tempur Tornado Angkatan Udara Italia.
"AARGM dirancang untuk meningkatkan kemampuan tempur kami dalam menetralkan pertahanan udara musuh dan akan untuk memberikan kru udara senjata tambahan untuk supresi dan penghancuran misi pertahanan udara musuh," tambah Reed.
Angkatan laut As berencana untuk melakukan kontrak untuk produksi 72 rudal AARGM untuk Angkatan laut AS dan sembilan rudal AARGM untuk Angkatan Udara Italia pada akhir tahun ini. Pengiriman kemungkinan pada akhir 2013.