Presiden Rusia Vladimir Putin |
Presiden Rusia Vladimir Putin pada 7 September menuntut drive persenjataan baru yang mirip dengan yang diatur oleh diktator Stalin pada tahun-tahun terburuk pemerintahannya yaitu teror tahun pada 1930-an.
"Kita harus memodernisasi industri pertahanan dengan komprehensif seperti yang dilakukan di tahun 1930-an," kata Putin di Pertemuan Mingguan Dewan Keamanan Rusia.
Stalin membantu merevolusi Rusia era Tsar dengan kampanye negara yang bergantung pada tenaga kerja budak dan represi politik, dimana jutaan orang meninggal dalam kurun waktu bertahun-tahun. (Baca juga: Tentara Terminator Rusia)
Rusia telah mengumumkan sebuah program persenjataan besar-besaran untuk dekade mendatang yang akan menghabiskan dana sebesar 23 triliun rubel (710 miliar dolar) untuk 400 rudal balistik dan 600 jet tempur dan upgrade armada kapal selam.
Rencana tersebut telah memberikan tekanan pada anggaran sektor lain dan pabrikan militer tua era Uni Soviet yang tidak mampu mengatasi lonjakan yang besar dalam permintaan untuk senjata generasi baru.
Putin telah menyatakan rasa frustasinya terhadap masalah yang terus berputar-putar pada produk senjata Rusia seperti tank dan sistem persenjataan lainnya yang harganya lebih tinggi dari harga saingan Barat mereka namun sering gagal melewati fase tes kemampuan dan kehandalan.
"Kami harus memecahkan prinsip lama yang mengatakan bahwa hanya perusahaan negara khusus dan agensinya saja yang diperbolehkan terlibat dalam pertahanan"
Putin sebelumnya telah memerintahkan para menterinya untuk melakukan perbaikan yang efektif untuk proses pengadaan militer pada akhir tahun lalu dan pada awal tahun ini.
"Sampai saat ini saya masih belum menerima proposal. Tidak ada," gerutu Putin. "Jika ini terus berlanjut, kita tidak akan pernah mampu untuk tepat waktu dalam pengadaan militer." Putin menambahkan bahwa efisiensi di pada perusahaan pertahanan bisa dibenahi jika pemain swasta diizinkan untuk mengakuisisi saham di sentra produksi militer, yang kemudian bisa beroperasi sebagai usaha dari mencari keuntungan bisnis.
"Kami harus memecahkan prinsip lama yang mengatakan bahwa hanya perusahaan negara khusus dan agensinya saja yang diperbolehkan terlibat dalam pertahanan," kata Putin.
"Sampai saat ini saya masih belum menerima proposal. Tidak ada," gerutu Putin. "Jika ini terus berlanjut, kita tidak akan pernah mampu untuk tepat waktu dalam pengadaan militer." Putin menambahkan bahwa efisiensi di pada perusahaan pertahanan bisa dibenahi jika pemain swasta diizinkan untuk mengakuisisi saham di sentra produksi militer, yang kemudian bisa beroperasi sebagai usaha dari mencari keuntungan bisnis.
"Kami harus memecahkan prinsip lama yang mengatakan bahwa hanya perusahaan negara khusus dan agensinya saja yang diperbolehkan terlibat dalam pertahanan," kata Putin.