Senin, Juli 23, 2012

TNI AL Gunakan UAV dan Satelit LAPAN

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan menggunakan pesawat intai tanpa awak milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Pesawat tanpa awak ini akan digunakan untuk patroli dan menjaga wilayah laut NKRI.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno dan Kepala LAPAN Bambang S Tejasukmana, menandatangani nota kesepahaman atau MOU soal teknologi penginderaan jarak jauh. Kerja sama meliputi tukar menukar SDM dan pelatihan.

Eagle UAV buatan LAPAN
Eagle UAV buatan LAPAN

"Kerja sama ini dapat membantu tugas TNI AL dalam menjaga kedaulatan negara, seperti pengawasan kapal-kapal yang melintas di perairan Indonesia. Pulau-pulau terluar juga akan diawasi," kata Laksamana Soeparno, di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta, Senin 23 Juli.

Menurut Soeparno, kerja sama itu dapat menghemat anggaran yang ada karena bisa memadukan dua instansi yang memiliki keterkaitan. Dia berharap keamanan laut dan pulau-pulau terluar bisa lebih terawasi.

"Untuk pertama ini, kita akan coba lima tahun. Mungkin nanti ditambah lagi lima tahun. Mungkin setelah 10 tahun sudah tercapai apa yang kita inginkan," jelas Soeparno.
'TNI AL akan  memanfaatkan teknologi penginderaan jauh, seperti penggunaan satelit dan pesawat intai tanpa awak (UAV-Unmanned Aerial Vehicle)'
Kepala LAPAN Bambang S Tejasukmana, mengatakan, teknis bantuan yang diberikan LAPAN kepada TNI AL, yakni pesawat intai tanpa awak (UAV) dan satelit sebagai penginderaan jauh untuk melakukan pengamatan di laut.

"Kita akan membangun satelit yang bisa dipakai angkatan laut, umumnya TNI. Kami mencoba membangun kemampuan LAPAN ini yang bisa mendukung kegiatan di TNI AL. Satelit yang akan dibangun membawa sensor sistem identifikasi otomatis," kata Bambang.

Sumber: Merdeka