Pasukan khusus AS dan Korea Selatan telah diterjunkan ke wilayah Korea Utara untuk misi mengumpulkan data intelijen tentang instalasi milter bawah tanah Korea Utara, seorang petinggi militer AS dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di media AS.
Brigadir Jenderal Neil Tolley, komandan pasukan khusus AS di Korea Selatan, mengatakan pada konferensi yang diadakan di Florida pekan lalu, bahwa Pyongyang (Korut) telah membangun ribuan terowongan dan instalasi militer bawah tanah sejak perang Korea.
"Infrastruktur seluruh fasilitas bawah tanah tidak dapat dideteksi oleh satelit kami. Jadi kami mengirim tentara kami dan Korea Selatan untuk melakukan pengintaian khusus di Korea Utara" kata Tolley. "Setelah 50 tahun (perang Korea), kami "buta" dengan kekuatan fasilitas bawah tanah Korea Utara," katanya dalam komentar yang dimuat di situs majalah National Defense Industrial Association.
Tolley mengatakan pasukan khusus yang dikirim cuma dilengkapi peralatan yang minim untuk memfasilitasi misi pengintaian mereka, ini untuk meminimalkan risiko terdeteksi oleh pasukan Korea Utara. Setidaknya empat dari fasilitas bawah tanah yang dibangun oleh Pyongyang berada di Zona Demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Selatan.
"Kami mengakui tidak tahu banyak tentang fasilitas-fasilitas bawah tanah Korea Utara ini," akunya. Fasilitas tersebut di antaranya diidentifikasi 20 sebagai fasilitas udara bawah tanah dan ribuan posisi artileri.
Pada bulan Februari lalu, kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan bahwa Korea Utara telah membangun setidaknya dua fasilitas bawah tanah baru di lokasi percobaan nuklir, mungkin ini persiapan untuk uji coba rudal baru mereka.