Rabu, Juli 08, 2020

Kala Itu Seorang Pilot F-15 Menembak Jatuh Satelit

F-15 menembakkan rudal ASAT
Peluncuran rudal ASAT (anti-satelit) pada 13 September 1985. (USAF / Paul Reynolds)

Pada 13 September 1985, seorang pilot tes F-15, Mayor Wilbert D. "Doug" Pearson, berangkat dari Pangkalan Angkatan Udara Edwards, California, Amerika Serikat (AS), untuk sebuah misi yang akan menjadikannya sebagai orang pertama dalam sejarah penerbangan.

Dinamai sebagai "Celestial Eagle Flight," misi itu memerintahkan Pearson untuk terbang melakukan pendakian vertikal dekat hingga lebih dari 35.000 kaki (10.668 m) menggunakan pesawat tempur F-15A yang dimodifikasi, untuk menembakkan rudal sepanjang 18 kaki (5,5 m) dan berat 2.700 pon (1.225 kg), ke ruang angkasa dan "membunuh" satelit usang pada ketinggian 340 mil (547 km - sekitar setinggi yang bisa diterbangkan pesawat ulang-alik).

Misi itu adalah puncak dari program pengembangan dan pengujian selama enam tahun untuk rudal anti-satelit (ASAT). Penerbangan itu mengharuskan Pearson untuk tiba pada titik dan waktu yang tepat di kisaran Pacific Missile Test Range, dan menembakkan rudal ASM-135A ASAT secara otomatis dari perut pesawatnya, membidik laboratorium surya Solwind P78-1 seberat 2.000 pound (907 kg), yang diluncurkan pada tahun 1979.

Senjata di ruang angkasa masih kontroversial, bahkan hingga hari ini terus dikembangkan. Begitu juga usaha untuk menembak jatuh satelit, terutama di komunitas sains, karena meskipun satelit itu tidak lagi beroperasi, masih dapat memberikan data berharga. Tapi itu cerita lain.

F-15 membawa rudal ASAT
F-15A yang membawa rudal ASM-135 ASAT. (USAF
F-15 menembakkan rudal ASAT
Peluncuran rudal ASAT (anti-satelit) pada 13 September 1985. (USAF / Paul Reynolds)

Mencapai kecepatan supersonik di Mach 1.2 (1.470 km/jam), Mayor Pearson melakukan pendakian 3.8g, 65 derajat, melambat hingga tepat di bawah Mach 1 (1.225 km/jam), sebelum akhirnya menembakkan rudal pada ketinggian 38.100 kaki (11.613 m), sekitar 200 mil (322 km) sebelah barat Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg.

Rudal itu berpisah dari roket pendorong setelah tahap pertama, dan kemudian didorong kendaraan homing miniatur dengan sensor inframerah ke ruang angkasa mencegat satelit, memakukan target dengan kecepatan akhir 15.000 mph (24.140 km/jam) dan menandai pembunuhan satelit pertama kali dalam sejarah oleh rudal yang diluncurkan dari pesawat tempur.

Diketahui, alasan AS mengembangkan program dan misi ini adalah untuk mengonter Uni Soviet yang memiliki kemampuan kuat dalam meluncurkan dan menyebarkan satelit-satelit mini untuk memata-matai keberadaan pasukan militer AS, terutama kapal perang di laut.

Baca juga: Rusia Menguji Rudal Anti-Satelit 'Direct-Ascent'
Baca juga: MiG-31 Rusia Bawa Senjata Anti Satelit?
Baca juga: Satelit Baru Rusia adalah Senjata Luar Angkasa?

Rudal ASAT
Rudal ASAT anti-satelit di Space Gallery di Museum Nasional Angkatan Udara AS di Dayton, Ohio. Rudal ini pada akhirnya tidak pernah masuk produksi dan tidak pernah melayani militer AS. (USAF/Ken LaRock)

Pada awalnya Angkatan Udara AS ingin memodifikasi 20 buah F-15 untuk melakukan hal yang sama, tetapi karena biaya yang mahal dan masalah teknis lainnya, program akhirnya dihentikan pada tahun 1988 (setelah F-15 sudah dimodifikasi tentu saja).

Berdasar keterangan dari Angkatan Udara AS, pesawat itu, F-15A dengan register 76-0084, adalah F-15 ke-275 yang diproduksi dari jalur perakitan McDonnell Douglas di St. Louis, dan pesawat itu terbang pertama kali pada Hari Veteran pada tahun 1977.

F-15 kala itu memiliki banyak keunggulan dari semua pesawat tempur, dan cukup besar dan kuat sehingga bisa membawa rudal yang cukup besar. Memiliki kemampuan navigasi yang baik, sangat andal, dan dapat beroperasi dari banyak pangkalan udara, F-15 merupakan pilihan yang sempurna.

Baca juga: F-15 Eagle, Salah Satu yang Terbaik dari AS
Baca juga: F-15 Eagle: Jet Tempur Tua dengan Sejarah Tempur Mengesankan

Pilot Pearson
Mayor Jenderal Doug Pearson, kiri, dan Kapten Todd Pearson, kanan, sesaat sebelum Kapten Pearson terbang untuk memperingati misi Celestial Eagle 13 September 2007. (USAF / Erik Hofmeyer)

Pesawat bersejarah itu pensiun di Pusat Pemeliharaan dan Regenerasi Aerospace "Boneyard" di Pangkalan Angkatan Udara Davis Monthan sejak tahun 2009. Pearson sendiri pada akhirnya menjadi Komandan Pusat Tes Penerbangan Angkatan Udara AS dengan pangkat terakhir mayor jenderal. Putra Pearson, Todd Pearson juga mengikuti jejak sang ayah sebagai penerbang F-15.