Rudal Zircon akan membuat armada tua Angkatan Laut Rusia kembali unjuk gigi.
Rusia telah menguji coba rudal hipersonik Zircon mereka yang baru. Zircon dirancang untuk menyerang kapal-kapal di laut dan target di darat dengan kecepatan hingga Mach 9 (11.113 km/jam), membuat sistem pertahanan rudal musuh hanya memiliki sedikit waktu untuk bersiap.
Rudal hipersonik Zircon akan menjadi bagian Angkatan Laut Rusia, dimana sebagian besar armadanya diisi oleh kapal-kapal perang yang dibangun sebelum Perang Dingin berakhir.
Uji coba rudal itu, menurut Naval News, berlangsung di Laut Barents pada Januari lalu. Rudal itu ditembakkan dari fregat Admiral Gorshkov (atas) Angkatan Laut Rusia. Rudal itu dilaporkan mengenai sasaran di darat. Dilaporkan juga bahwa sebelumnya juga ada lima uji coba Zircon, tetapi kemungkinan besar ini hanya uji coba untuk komponen utama, seperti mesin dan badan rudal. Tes Januari lalu adalah tes all-up pertama dari senjata hipersonik itu yang sesungguhnya.
Uji coba ini awalnya diumumkan oleh TASS, media pemerintah Rusia. Uji coba lain diantisipasi pada akhir tahun ini, diluncurkan dari kapal selam baru Angkatan Laut Rusia K-561 Kazan.
Zircon sengaja dirancang untuk terbang dengan kecepatan hipersonik untuk menembus sistem pertahanan udara musuh. Tergantung pada profil penerbangannya, sebuah gugus tempur kapal induk AS yang dipertahankan oleh Sistem Tempur Aegis hanya akan memiliki waktu antara dua menit dan 20 detik untuk mendeteksi, melacak, dan menembak jatuh rudal Zircon. Rudal Zircon akan dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional atau nuklir.
Zircon telah dikembangkan selama beberapa tahun, dan keberadaannya dikonfirmasi pada Februari 2019 oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin menyatakan rudal itu mampu terbang dengan kecepatan Mach 9 dan memiliki jangkauan 1.000 kilometer. Dalam uji coba terbaru ini, penerbangan Zircon dilaporkan melebihi 500 kilometer.
Belum banyak detail tentang Zircon. Menurut Putin, rudal itu mengambil beberapa bagian rudal jelajah subsonik serangan darat Kalibr sebagai langkah penghematan riset dan biaya. Putin juga mengatakan bahwa Zircon akan dilengkapkan pada kapal perang permukaan dan kapal selam.
Salah satu kapal selam tersebut adalah dari Proyek 949A sub Irkutsk. Irkutsk adalah kapal selam rudal yang dirancang untuk menyerang kapal induk Angkatan Laut AS dengan rudal jelajah anti-kapal kelas berat. Ditugaskan pada tahun 1988, saat ini sedang di upgrade dan dijadwalkan untuk menerima rudal Zircon.
Sebagian besar armada laut Rusia adalah kapal-kapal perang tua, namun penyebaran Zirkon pada kapal-kapal tua ini, seperti halnya Irkutsk, akan memberi dampak besar bagi kemampuan ofensifnya.
Menurut kepala United Shipbuilding Corporation Rusia, di masa mendatang Rusia mungkin akan menyebarkan Zircon ke semua kapal perangnya.
Resources
- Media pemerintah Rusia telah mengumumkan bahwa Rusia telah melakukan uji coba pertama rudal hipersonik Zircon.
- Zircon adalah sistem rudal anti-kapal dan darat yang diluncurkan oleh kapal.
- Zircon terbang di kecepatan Mach 9, hanya sedikit waktu bagi musuh untuk bereaksi.
Rusia telah menguji coba rudal hipersonik Zircon mereka yang baru. Zircon dirancang untuk menyerang kapal-kapal di laut dan target di darat dengan kecepatan hingga Mach 9 (11.113 km/jam), membuat sistem pertahanan rudal musuh hanya memiliki sedikit waktu untuk bersiap.
Rudal hipersonik Zircon akan menjadi bagian Angkatan Laut Rusia, dimana sebagian besar armadanya diisi oleh kapal-kapal perang yang dibangun sebelum Perang Dingin berakhir.
Uji coba rudal itu, menurut Naval News, berlangsung di Laut Barents pada Januari lalu. Rudal itu ditembakkan dari fregat Admiral Gorshkov (atas) Angkatan Laut Rusia. Rudal itu dilaporkan mengenai sasaran di darat. Dilaporkan juga bahwa sebelumnya juga ada lima uji coba Zircon, tetapi kemungkinan besar ini hanya uji coba untuk komponen utama, seperti mesin dan badan rudal. Tes Januari lalu adalah tes all-up pertama dari senjata hipersonik itu yang sesungguhnya.
Uji coba ini awalnya diumumkan oleh TASS, media pemerintah Rusia. Uji coba lain diantisipasi pada akhir tahun ini, diluncurkan dari kapal selam baru Angkatan Laut Rusia K-561 Kazan.
Zircon sengaja dirancang untuk terbang dengan kecepatan hipersonik untuk menembus sistem pertahanan udara musuh. Tergantung pada profil penerbangannya, sebuah gugus tempur kapal induk AS yang dipertahankan oleh Sistem Tempur Aegis hanya akan memiliki waktu antara dua menit dan 20 detik untuk mendeteksi, melacak, dan menembak jatuh rudal Zircon. Rudal Zircon akan dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional atau nuklir.
Zircon telah dikembangkan selama beberapa tahun, dan keberadaannya dikonfirmasi pada Februari 2019 oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin menyatakan rudal itu mampu terbang dengan kecepatan Mach 9 dan memiliki jangkauan 1.000 kilometer. Dalam uji coba terbaru ini, penerbangan Zircon dilaporkan melebihi 500 kilometer.
Belum banyak detail tentang Zircon. Menurut Putin, rudal itu mengambil beberapa bagian rudal jelajah subsonik serangan darat Kalibr sebagai langkah penghematan riset dan biaya. Putin juga mengatakan bahwa Zircon akan dilengkapkan pada kapal perang permukaan dan kapal selam.
Salah satu kapal selam tersebut adalah dari Proyek 949A sub Irkutsk. Irkutsk adalah kapal selam rudal yang dirancang untuk menyerang kapal induk Angkatan Laut AS dengan rudal jelajah anti-kapal kelas berat. Ditugaskan pada tahun 1988, saat ini sedang di upgrade dan dijadwalkan untuk menerima rudal Zircon.
Sebagian besar armada laut Rusia adalah kapal-kapal perang tua, namun penyebaran Zirkon pada kapal-kapal tua ini, seperti halnya Irkutsk, akan memberi dampak besar bagi kemampuan ofensifnya.
Menurut kepala United Shipbuilding Corporation Rusia, di masa mendatang Rusia mungkin akan menyebarkan Zircon ke semua kapal perangnya.
Resources