Sabtu, Maret 07, 2020

Pentagon Batalkan Rencana Pembelian Tambahan Sistem Pertahanan Rudal Israel

Iron Dome

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon,  membatalkan rencana untuk pembelian tambahan sistem pertahanan rudal buatan Israel Iron Dome karena masalah kerentanan cyber dan masalah lainnya, menurut The Times of Israel.

Koran online berbahasa Inggris yang berbasis di Israel itu melaporkan bahwa Angkatan Darat AS telah membatalkan rencananya untuk mengadopsi tambahan dua baterai sistem pertahanan rudal Iron Dome karena kekhawatiran tentang kompatibilitasnya dengan teknologi AS yang sudah ada.

Masalah utama pembatalan ini adalah soal penolakan Israel untuk memberikan source code Iron Dome kepada militer AS, yang menjadi penghambat kemampuan militer AS untuk mengintegrasikannya ke sistem lain dalam pertahanan udara mereka.

Jenderal Mike Murray, kepala Army Futures Command AS, mengatakan bahwa Angkatan Darat telah mengidentifikasi sejumlah masalah - termasuk kerentanan cyber dan tantangan operasional - selama upaya tahun lalu untuk mengintegrasikan unsur-unsur Iron Dome dengan Sistem Komando Pertempuran Terpadu Angkatan Darat AS.

"Kami membutuhkan waktu lebih lama untuk dua baterai [pertama] itu daripada yang kami inginkan," kata Murray kepada Subkomite taktis Angkatan Udara, Kamis. "Kami percaya kami tidak dapat mengintegrasikan mereka ke dalam sistem pertahanan udara kami berdasarkan pada beberapa tantangan interoperabilitas, beberapa tantangan dunia maya dan beberapa tantangan lainnya."

Tahun lalu, majalah online militer AS, Defense News, mengutip wakil yang bertanggung jawab atas upaya modernisasi pertahanan udara dan rudal, telah mengumumkan bahwa kontrak untuk membeli dua baterai Iron Dome Angkatan Darat AS telah diselesaikan.

Iron Dome
Iron Dome

"Sekarang setelah kontrak ditetapkan, Angkatan Darat akan dapat mengetahui jadwal pengiriman dan perincian dalam hal menerima sistem," kata Daryl Youngman kepada Defense News di Simposium Pertahanan rudal dan ruang angkasa di Huntsville, Alabama, pada 8 Agustus 2019.

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang paling banyak digunakan di dunia, mencegat lebih dari 1.900 target yang masuk dengan tingkat keberhasilan melebihi 90 persen sejak dioperasikan pada 2011.

Iron Domedetect, menilai dan mencegat berbagai sasaran jarak pendek seperti roket, artileri, dan mortir. Efektif di siang atau malam dan dalam semua kondisi cuaca termasuk awan rendah, hujan, badai debu, dan kabut. Iron Dome juga dibekali fitur peluncur multi-misi yang dirancang untuk menembakkan berbagai rudal pencegat.

Sistem ini dapat melindungi pengerahan dan manuver pasukan, serta Forward Operating Base (FOB) dan daerah perkotaan, terhadap berbagai ancaman tidak langsung dan udara.

Resources
  • Defence Blog
  • Gambar: Times of Israel. Al Arabiya