Senin, September 10, 2018

Filipina & Bangladesh Niat Beli 100 Medium Tank Pindad

Medium tank Pindad

Filipina dan Bangladesh menyatakan niatnya untuk membeli 100 unit medium tank dari PT Pindad. Kepala Program Medium Tank PT Pindad Windu Paramata mengatakan bahwa masing-masing negara tersebut sudah menyatakan berniat untuk memesan 40-50 unit tank hasil kolaborasi Indonesia dan Turki tersebut.

“Oktober besok kami akan berdemonstrasi medium tank ke sana, sebagai syarat pengadaan alutsista di negara mereka,” ujar Windu kepada Anadolu Agency, pada Jumat.

Di dalam negeri, kata Windu, pesanan juga datang dari Kementerian Pertahanan RI yang akan digunakan untuk TNI AD. Namun, kata dia, TNI masih memetakan berapa unit kebutuhan medium tank kelas 20-40 ton yang purwarupanya hasil kolaborasi Pindad dengan perusahaan alutsista Turki FNSS ini.

Windu mengatakan awal tahun ini medium tank telah memperoleh sertifikasi dari Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbang TNI AD).

Selain itu, ungkap Windu, medium tank tengah dalam proses sertifikat kelaikan darat di Kementerian Pertahanan. Sertifikat-sertifikat itu, ujar Windu, sesuai kebutuhan TNI.

“Sertifikat laik darat tidak lama lagi akan diperoleh, namun karena sudah ada sertifikat dari Dislitbang AD, jadi sudah bisa diperjualbelikan,” kata Windu.

Windu mengungkapkan ini merupakan tank dengan teknologi paling baru dalam industri pertahanan dunia.

Medium tank ini, tutur Windu, memiliki senjata utama meriam 105 mm, dengan kemampuan menembak kelas yang sama atau lebih tinggi. Medium tank Pindad juga bisa menggunakan senapan mesin berat 12,7 mm di luar turet, ujar Windu.

Selain itu, tambah Windu, medium tank juga dapat menggunakan senjata sekunder jenis koaksial 7,62 mm.

“Tank itu musuh sekundernya kan infanteri, senjata koaksial 7,62 mm itu anti-infanterinya medium tank,” tandas Windu.

Sebelum adanya medium tank ini, ujar Windu, dalam 10 tahun terakhir baru Jepang saja yang memproduksi tank jenis baru. Setelah Indonesia dan Turki sukses memproduksi medium tank ini, menurut Windu, Polandia menyusul, meski masih dalam tahap konsep.

Windu mengatakan jika mobilitas medium tank cocok digunakan di negara dengan 2 musim di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina.

Meski begitu, ujar Windu, tank ini juga bisa mengakomodasi kebutuhan negara empat musim seperti Eropa, karena dapat beroperasi di suhu maksimal 50 derajat Celsius dan -30 derajat Celsius.

Pindad Indonesia dan FNSS Turki sepakat menandatangani kerja sama pembuatan purwarupa medium tank pada 2015 lalu. Perancangan tank ini dimulai Februari 2016.

Rampung diproduksi di Turki, medium tank ini diberi nama Kaplan MT.

Kaplan MT sempat dikirim ke Indonesia dan dipamerkan pada hari ulang tahun TNI 5 Oktober 2017 lalu di Cilegon, Banten. (fr)