Senin, Agustus 20, 2018

AS Berencana Bekali Angkatan Luar Angkasa dengan Laser

Penembakan senjata laser

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) "Pentagon" tengah menjajaki pemasangan lebih banyak jaringan satelit yang mengorbit bumi terkait pembentukan cabang militer baru "angkatan luar angkasa."

Jaringan satelit militer ini akan dilengkapi berbagai sensor dan pelacak gerakan seperti sensor inframerah untuk mengunci posisi penerbangan rudal musuh.

Pentagon juga menyiapkan sistem pencegat kinetik baru (new kinetic interceptor) dengan menggandeng raksasa pertahanan AS Raytheon.

Michael Griffin, Wakil Menteri Pertahanan bidang Riset dan Teknik, mendukung pengembangan sistem senjata baru berbasis senjata laser dan sistem sinar partikel (particle beam system) untuk menembak jatuh rudal musuh di luar angkasa.

“Pada dekade berikutnya, saya ingin ada sistem senjata yang bisa dipasang di luar angkasa dan melindungi kita dari serangan strategis musuh,” kata Griffin dalam penjelasan di Kongres pada awal 2018 seperti dilansir Boston Globe pada Sabtu, 18 Agustus 2018. “Teknologi ini berada dalam genggaman kita jika kita fokus mengembangkannya.”

Griffin merupakan veteran dari tim Strategic Defense Initiative pada era pemerintahan Presiden Ronald Reagen pada era 1990an. SDI merupakan sistem pertahanan yang juga disebut sebagai Perang Bintang atau Star Wars, yang bertugas untuk melumpuhkan berbagai serangan musuh yang datang dari luar angkasa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden Mike Pence, seperti dilansir Reuters, mengatakan pemerintah AS menginginkan adanya korps pasukan luar angkasa yang mandiri dan beroperasi pada 2020. Anggota pasukan ini berasal dari angkatan lainnya seperti darat, laut, udara, penjaga pantai dan marinir. Mereka bertugas untuk melindungi sejumlah aset strategis militer AS seperti satelit dan melakukan eksplorasi luar angkasa.

Menurut Boston Globe, para pendukung kuat pembentukan angkatan luar angkasa di AS mendorong dipasangnya sistem senjata laser dan particle-beam di orbit Bumi dalam sepuluh tahun mendatang.

Menurut Senator Ed Markey dari Partai Demokrat, senjata berbasis luar angkasa bakal mendapat respon dari Rusia, China dan negara lainnya. Sehingga, ini bakal mendorong meningkatnya anggaran angkatan luar angkasa. “Kita harus belanja cerdas dan bukannya belanja gila,” kata Markey.

Resources
  • Tempo