Rabu, Juli 11, 2018

J-15 China yang Cacat

J-15 China

Mesin dan sistem kontrol penerbangan sebagai masalah utama Flanker Angkatan Laut China.

China tengah mengembangkan pesawat tempur berbasis kapal induk baru untuk menggantikan Shenyang J-15 Flying Shark.

J-15, yang merupakan pengembangan tak berizin China berdasarkan prototipe T-10K-3 dari Su-33 Flanker-D Rusia, telah terbukti mengecewakan dalam pelayanan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Flanker China itu telah mengalami sejumlah kecelakaan karena masalah teknis akibat mesin dan sistem kontrol penerbangan.

Masalah-masalah pada J-15 tampaknya sangat serius sehingga menyebabkan Beijing saat ini mulai mengembangkan pesawat berbasis-kapal induk baru yang akan menggantikan peran J-15.

“Pesawat tempur berbasis kapal induk baru untuk menggantikan J-15 sedang dikembangkan," Letnan Jenderal Zhang Honghe, wakil kepala Angkatan Udara PLA, mengatakan kepada South China Morning Post.

Masih belum jelas bagaimana 'bentuk' pengganti J-15, tetapi pesawat apa pun yang dikembangkan Beijing tentunya harus dapat beroperasi dari dek penerbangan model ski-jump yang dikonfigurasi dari kapal induk Tipe 001 dan Tipe 001A - yang merupakan perkembangan lanjutan dari kelas Kuznetsov Soviet - serta Type 002 yang akan datang, yang dilaporkan akan dilengkapi dengan sistem peluncuran pesawat elektromagnetik.

Para analis Angkatan Laut China sebelumnya menyarankan agar Beijing mengembangkan varian Angkatan Laut dari FC-31 Gyrfalcon (J-31), yang merupakan pesawat hasil pengembangan Shenyang Aircraft Corporation.

Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari Beijing tentang kemungkinan pengganti J-15.

Resources
  • http://warisboring.com/chinas-flawed-naval-fighter/