Sabtu, Juni 09, 2018

FLIR Luncurkan Nano-UAV Black Hornet 3 (Terkecil di Dunia)

Black Hornet 3

Oregon, Amerika Serikat - FLIR Systems, Inc. pada 5 Juni lalu mengumumkan penggunaan nano-UAV Black Hornet 3 untuk militer dan lembaga pemerintah global.

Black Hornet PRS (Personal Reconnaissance System) adalah sistem nano-Unmanned Aerial System (UAS) yang paling teruji di dunia, dan generasi terbarunya yakni nano-UAV Black Hornet 3 telah dibekali kemampuan untuk bernavigasi di lingkungan yang tak ber-GPS, mendeteksi ancaman, pengintaian dan pengawasan, dan untuk tetap menjaga kesadaran situasional prajurit di mana pun lokasi misi mereka.

Black Hornet PRS telah dioperasikan oleh lebih dari 30 negara selama tujuh tahun terakhir dan telah menjadi yang terdepan untuk nano tempur-UAS, meningkatkan kemampuan unit tempur kecil, penegak hukum bahkan penyelamatan.

Dengan berat hanya 32 gram, Black Hornet 3 menawarkan ukuran dan berat terendah, namun dan kinerja terbaik untuk UAS. Kecepatan dan jangkauannya juga ditingkatkan dari versi sebelumnya, Black Hornet 3 mampu terbang sejauh 2 kilometer dengan kecepatan lebih dari 21 kilometer per jam.

Black Hornet 3 juga menggabungkan proses pencitraan yang lebih tajam yang difituri  inti mikro kamera termal FLIR Lepton dan visible sensor untuk memberikan hasil gambar yang lebih baik. Desain terbaru ini juga dilengkapi dengan fitur pertukaran data digital terenkripsi standar militer, yang memungkinkan komunikasi dan pencitraan tanpa batas secara signifikan di luar garis pandang dan di area tertutup.


Selain itu, Black Hornet 3 terintegrasi dengan baik ke dalam Android Tactical Assault Kit (ATAK) yang digunakan oleh militer untuk menyediakan jaringan medan perang dan distribusi informasi kepada siapa pun di jaringan.

Berkantor pusat di Wilsonville, Oregon, FLIR Systems adalah pembuat sistem sensor terkemuka di dunia. Visi FLIR adalah menjadi "The World's Sixth Sense" atau "Indera Keenam Dunia" dengan produk-produk pencitraan termal dan teknologi terkait untuk menyediakan solusi inovatif dan cerdas untuk keamanan dan pengawasan, pemantauan lingkungan dan kondisi, pemantauan luar ruang, visi mesin, navigasi, dan deteksi ancaman tingkat lanjut.

"Kami sangat antusias untuk membawa Black Hornet 3 canggih ini kepada para pejuang perang dan responder pertama kami," kata James Cannon, Presiden dan CEO FLIR. "Dengan jangkauan yang lebih jauh dan kemampuan terbang dalam ruangan, Black Hornet generasi terbaru menyediakan cakupan pengawasan pengawasan penuh secara kontinyu. Black Hornet 3 adalah salah satu dari fokus FLIR dalam menyediakan teknologi solusi lengkap, dan kami berharap dapat memainkan peran dalam membantu memodernisasi pelanggan militer kami."

Beberapa hari sebelumnya, FLIR mengumumkan telah menerima order senilai USD 2,6 juta dari program Soldier Borne Sensor (SBS) militer Amerika Serikat untuk pengiriman Black Hornet batch pertama. Black Hornet yang dikirim untuk program SBS, juga yang belum lama ini dikirim ke militer Australia dan Prancis, adalah Black Hornet 3.

Black Hornet 3, termasuk dua sensor UAV, controller, dan display, sudah dijual langsung oleh FLIR dan tersedia untuk militer, lembaga pemerintah, dan penegak hukum. Black Hornet 3 ini akan didemonstrasikan pada EUROSATORY 2018 di Paris, Prancis mulai 11-15 Juni.

Resources
  • Businesswire / FLIR