Akhir 2013 lalu, China berhasil melucuti reaktor nuklir salah satu kapal selam nuklirnya. Membuatnya tergabung dengan kelompok negara yang mampu melakukannya, yaitu Amerika Serikat, Rusia dan Perancis. Sementara Inggris saat ini masih dalam rencana untuk melucuti reaktor nuklir kapal selamnya, setelah bisa menentukan tempat penyimpanan (untuk selama-lamanya) reaktor nuklir dan semua komponen radioaktif dari kapal selamnya. Ketika reaktor nuklir sudah dilucuti, maka kapal selam nuklir berubah menjadi kapal selam konvensional. Pembongkarannya dilakukan secara parsial, kemudian komponen radioaktif kapal selam disegel dalam kontainer kokoh tahan radiasi. Kontainer ini kemudian disimpan di tempat aman dengan penjagaan, biasanya disimpan di daerah yang terisolir dan stabil secara geologi.
Kapal selam nuklir yang China bongkar ini adalah kapal selam serang bertenaga nuklir (SSN) Type 091 (Kelas Han) yang dibuat pada awal 1970-an dan aktif digunakan sampai awal 1990-an. Dari tahun tersebut hingga ke pembongkaran, kapal selam ini hanya bersandar di dermaga.
Pada akhir tahun 2013, China pertama kali menampilkan kapal selam nuklirnya kepada media China. Acara ini diadakan untuk memperingati 42 tahun China mengoperasikan kapal selam nuklir tanpa mengalami kecelakaan reaktor. Sementara satu-satunya negara yang pernah mengalami kecelakaan reaktor kapal selam nuklir adalah Uni Soviet.
Sejak tahun 1950-an, ratusan miliar dolar telah dihabiskan untuk mengembangkan dan membangun kapal selam bertenaga nuklir. Sekitar 300 unit pernah dibangun, sebagian besar merupakan milik Rusia. Kapal selam nuklir baru satu kali digunakan dalam pertempuran (pada tahun 1982, ketika sebuah SSN Inggris menenggelamkan sebuah kapal Argentina). Ketika Perang Dingin berakhir, Rusia mulai membongkar armada kapal selam nuklirnya yang besar, terdiri dari puluhan kapal selam tua yang memiliki banyak masalah ketimbang harus dipertahankan. Seiring keruntuhan armada besar kapal selam nuklir Rusia, kekuatan kapal selam nuklir Angkatan Laut AS yang mencapai puncaknya (100 unit) pada akhir Perang Dingin juga menyusut menjadi kurang dari 50 hingga saat ini.
China saat ini memiliki sekitar selusin kapal selam nuklir yang aktif (8 SSN dan 4 SSBN) dan track record kapal-kapal selam ini selama 42 tahun belakangan cukup suram. SSN China bising (mudah terdeteksi sensor) dan kurang dapat diandalkan. SSN China juga jarang melaut, mungkin inilah salah satu alasan mengapa China tidak pernah mengalami kecelakaan reaktor nuklir kapal selam. Kapal selam nuklir pembawa rudal balistik (SSBN) China pada dasarnya hanyalah versi SSN yang lebih besar dan sekalipun belum pernah melakukan patroli tempur, hanya menjalani beberapa misi pelatihan singkat.
China butuh waktu hampir satu dekade untuk perencanaan, konstruksi, dan mencoba-coba untuk membangun kapal selam nuklir. Yang pertama lahir adalah Type 091 Long March No.1, yang mulai digunakan pada tahun 1974. SSN pertama China ini dinilai hanya sebagai kapal pembelajaran, dan tidak benar-benar dioperasikan hingga pertengahan tahun 1980-an. Sebagai SSN, Type 091 terbilang kecil (4.100 ton) dan hanya diawaki oleh sekitar 75 pelaut. Pelaut China menganggap Type 091 lebih berbahaya dari musuh.
Risiko kebocoran radiasi dari kapal ini
sangat ditakuti pelaut China. Sonar buatan Perancis terinstal di dalamnya, dan banyak peralatan elektronik lain yang berasal dari negara lain. Pada tahun 1980-an, banyak yang berpikir China akan membatalkan kapal selam ini, tapi ternyata China terus memperbaiki dan mengupgrade mereka. Dibanding kapal selam modern AS, Rusia, Inggris, Perancis saat ini, Type 091 memang dianggap ketinggalan zaman. Lima unit telah dibuat, dua telah pensiun dan salah satunya diubah menjadi kapal museum. Meskipun jarang melaut, tapi Type 091 dijadikan China sebagai kapal pelatihan prosedur dasar untuk pengawak kapal selam nuklir. Jika memang hanya digunakan untuk hal ini, ketidakmampuan Type 091 untuk "silent" ketika di bawah air tentu tidaklah menjadi masalah.
Setelah Type 093 melaut, China tampaknya masih tidak puas dengan kinerjanya. Masalah yang sama, terlalu berisik dan memilki daftar panjang kecacatan kecil.
SSBN generasi pertama China adalah Type 092 (Kelas Xia) 6.500 ton, mulai beroperasi pada awal 1980-an, dan sebagai versi yang lebih besar dari SSN Type 091. Selain berukuran lebih besar, perbedaan mencoloknya adalah Type 092 dilengkapi dengan empat tabung rudal, tapi juga jarang melaut. Masalah kebisingan dan risiko kebocoran radiasi juga menguntit Type 092. Sebelum akhirnya membangun SSN Type 093 (Kelas Shang) dan SSBN Type 094 (Kelas Jin), China fokus memecahkan masalah pada Type 092.
Type 093 7.000 ton muncul pada tahun 2002 dan memiliki banyak kemiripan dengan SSN Victor III Rusia dari tiga dekade lalu. Setelah Type 093 melaut, China tampaknya masih tidak puas dengan kinerjanya. Masalah yang sama, terlalu berisik dan memilki daftar panjang kecacatan kecil. Dan jenis selanjutnya yaitu SSBN Type 094 juga masih terlihat seperti Victor III namun dengan penambahan kompartemen rudal. Membuat SSBN dengan memanfaatkan desain SSN dengan penambahan kompartemen rudal balistik bukanlah hal baru, pada 1950-an Amerika Serikat melakukannya untuk membangun SSBN pertamanya. Dan China tampaknya memang melakukan hal yang sama dengan SSN mereka, membangun SSBN yang lebih besar dengan bobot benaman 9.000 ton dan ditambah kompartemen rudal balistik. Untuk SSBN, prioritas China tampaknya jatuh pada Type 094, yang mana memiliki rudal yang mampu mencapai Amerika Serikat, menambah pengaruh China di dunia ketimbang beberapa SSN baru mereka.
China diyakini sudah membangun tiga Type 094 dan diyakini masih berencana membangun tiga lagi. Type 094 sama dengan Type 093, hanya saja ukurannya lebih besar dan dilengkapi dengan rudal balistik. Kapal selam ini sudah dikembangkan selama
lebih dari satu dekade dari sekarang. Yang pertama diluncurkan pada tahun
2004 dan mulai beroperasi pada tahun 2007.
China memang sudah mengoperasikan SSBN Type 094, namun sekalipun
belum pernah melakukan patroli tempur, yaitu melaut selama 30 hari dengan rudal nuklir yang siap digunakan. Tapi kembali lagi, apapun kesulitan yang dihadapi China dalam membangun SSBN, tetap saja kemampuan ini menakutkan. China tidak terburu-buru
dalam mengoperasikan kapal-kapal selam nuklirnya dan rencananya baru pada tahun ini China
akan melakukan operasi patroli tempur SSBN dengan rudal
balistik JL-2.
Terakhir, jenis SSN baru Type 095 China diluncurkan pada tahun 2010 dan diharapkan akan
beroperasi pada tahun depan. Sebuah 095 (kemungkinan sudah dibuat 2 unit) diketahui telah menjalani uji coba laut, tapi tidak banyak yang diketahui dari SSN baru China ini.