Kamis, April 17, 2014

Kemenhan Uji Terbang Pesawat Kepresidenan

Wamenhan dan pesawat kepresidenan

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu, 16 April 2014, ikut serta dalam penerbangan uji ketahanan terbang pesawat kepresidenan RI Boeing Business Jet 2. Uji ketahanan ini bagian dari tes sertifikasi yang dilakukan Kementerian Pertahanan.

Pesawat ini terbang dari Aceh sampai Papua dan dari Miangas ke Pulau Rote dan diikuti oleh sejumlah pejabat lain diantaranya Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Kepala Badan Intelijen Negara, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman dan Kasau, Marsekal TNI, Ida Bagus Putu Dunia, 13 orang kru pesawat dan 5 orang staf dan media.

Rute yang dipilih dalam rangka uji ketahanan terbang yaitu dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju Aceh hingga Manado dan Manado-Miangas, selanjutnya Miangas-Marauke-Pulau Rote dan esoknya kembali ke bandara Halim Perdana Kusuma. Pesawat yang tiba di Indonesia pada 10 April 2014 lalu mampu terbang antara 10 hingga 11 jam.

Pesawat seharga Rp 840 miliar ini dibeli untuk mendukung tugas-tugas kepresidenan. Ke depan, pesawat bewarna biru dan ditubuh pesawat terdapat tulisan "Republik Indonesia" dan ada lambang kepresidenan ini akan terus digunakan untuk membawa presiden dalam melaksanakan tugasnya.

Dalam uji ketahanan terbang ini, Pesawat Kepresidenan akan diterbangkan oleh empat pilot yaitu Letkol Penerbang Firman Wirayuda, Letkol Penerbang Ali Gusman, Mayor Pnb Noto Casnoto, dan Kapten Irwanda.

Tiba di Aceh

Pesawat Presiden Republik Indonesia A-001 B-738/800 mendarat mulus, di Apron Lanud Sultan Iskandar Muda, Rabu, 6 April 2014, dengan membawa sebanyak 45 orang rombongan untuk melaksanakan check rute penerbangan Halim-Lanud Sultan Iskandar Muda-Manado, disambut dengan baik oleh  Kapolda Aceh Irjen Pol Husaini, Kabinda Aceh Brigjen TNI Rudi P, Kasdam Iskandar Muda Brigjen TNI Purwadi Mukson, Danlanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Basuki Rochmat, dan unsur Muspida Aceh, di VIP Lanud Sultan Iskandar Muda.

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dalam jumpa pers mengatakan, pembelian Pesawat Boeing 738/800 ini hasil dari rekomendasi DPR RI, tidak ada unsur politik, karena penggunaannya lebih hemat dari pada kita selalu menyewa pesawat selama 5 tahun untuk mendukung kegiatan Presiden dan nantinya pesawat ini akan dioperasikan oleh pihak dari TNI Angkatan Udara.

DMC/ Dispen TNI